Bisnis Ikan Hias, Omzet Sepekan Capai Rp 4 Juta

waktu baca 2 menit
Kamis, 24 Nov 2022 05:08 0 1311 mondes

PATI – Mondes.co.id | Bisnis ikan hias air tawar masih menjadi peluang ekonomi yang menggiurkan. Berbeda dengan ikan konsumsi, usaha satu ini tidak membutuhkan lahan yang luas, tergantung jenis ikan hias apa yang dibudidayakan.

Salah satunya yakni budidaya ikan hias jenis Guppy. Ikan mungil penuh warna ini selalu memiliki pesona tersendiri bagi penghobi ikan hias.

Pembudidaya Ikan Hias, Abdul Aziz mengatakan, sempat menjadi peternak guppy pada tahun 2014-2020. Dari usahanya ini, ia mampu membangun rumah dan membeli sepeda motor incaran.

“Rata-rata dalam sepekan bisa mengantongi Rp 2 juta-4 juta dari penjualan ikan guppy,” ujar warga Desa Margomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu, Kamis 24 November 2022.

Pria berusia 24 tahun ini mengaku, awalnya coba-coba memelihara guppy cendolan di kolam yang terletak di pekarangan rumahnya. Tak dinyana, ikan molek tersebut berkembang biak hingga mencapai ribuan ekor.

Wajar saja, untuk indukan guppy yang telah matang yakni berusia 4 bulan, bisa di-breeding (pijah) tiga kali, dengan jumlah burayak (anakan ikan) sebanyak 100 ekor sekali pijah.

“Saat itu bingung karena banyak sekali. Akhirnya iseng menawarkan ke toko ikan hias. Alhamdulillah laku. Sejak itu, saya terus menawarkan ke toko-toko lain. Tidak hanya di Pati tetapi juga merambah kota lain,” terangnya.

Seiring berjalannya waktu, Aziz pun mulai menjajal jenis guppy yang lebih diminati pasar. Seperti AFR, AFP, Moscow, Yellow Lace, Albino Koi Red Ear, Tuxedo Koi, Dragon, dan sebagainya.

BACA JUGA :  Desa di Jepara Beradu Kreativitas Karnaval Budaya, Tampilkan Ikon Tiap Wilayah

“Memang susah awalnya dalam pemasaran. Namun setelah mendapatkan pelanggan, saat itu sampai kuwalahan memenuhi permintaan pesanan hingga luar Jawa,” ungkap Azis.

Lantaran derasnya cuan dari budidaya ikan, tetangga Azis pun mulai tergiur untuk ikut beternak guppy.

Menurutnya, memelihara ikan dan budidaya ikan hias memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Misalnya, harus tahu karakter ikan, kualitas air, pH air, pakan yang baik, dan treatment. Disamping itu harus ada perawatan kebersihan kolam, agar terhindar dari jamur dan bakteri.

“Sementara ini saya beralih ke ikan jenis lain. Karena dua tahun lalu semua indukan guppy mati serentak karena terinfeksi jamur. Sekarang saya beralih ke chana, yang sedikit lebih mudah perawatannya dengan hasil yang kurang lebih sama,” ungkap Azis. (Tg/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini