TRENGGALEK-Mondes.co.id| Mewujudkan upaya nyata memerangi peredaran ilegal narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang di wilayahnya, BNNK bersinergi dengan Kantor Kesbangpol Trenggalek gelar seminar terbatas.
Bertempat di Pendopo Manggala Praja Nugraha dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, seminar dengan tema ‘Sinergi War On Drug Untuk Mewujudkan Trenggalek Bersih Narkoba’ diikuti oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun perwakilan kepala desa setempat, Rabu (30/6/2021).
Mendatangkan narasumber langsung dari BNNP Jawa Timur, yakni Brigjen. Pol. Mohammad Aris Purnomo (Kepala BNNP Jatim), seminar dihadiri pula oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Trenggalek.
Kepada Mondes.co.id Kepala BNNP Jawa Timur usai kegiatan mengatakan jika secara substansial dan spesifik, seminar ini bertujuan untuk mengefektifkan implementasi instruksi presiden (inpres) nomor 20 tahun 2020 sekaligus Perda Trenggalek No.4 Tahun 2017 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba.
“Ini tadi, merupakan salah satu kegiatan sebagai wujud implementasi inpres nomor 20 tahun 2020 serta Perda Trenggalek mengenai penanggulangan maraknya peredaran ilegal narkoba,” ungkapnya.
Menurut Jenderal bintang satu ini, dimanapun daerahnya pasti punya potensi menjadi lahan dari penyalahgunaan narkotika. Untuk itulah, seluruh stakeholder yang ada di kewilayahan terkhusus BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Jawa Timur dihimbau merapatkan barisan guna melawan narkoba. Terutama dengan semua elemen masyarakat. Apalagi, dewasa ini bisnis narkoba dianggap paling mudah serta menjanjikan dilihat dari keutungan ekonomis masing-masing personal.
“Karena, sekuat apapun kita tanpa dibantu masyarakat dan lembaga lain dipastikan penanganan serta pelaksanaan program-program tidak akan maksimal. Apalagi, dengan situasi pandemi seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Untuk itulah, tambah salah satu perwira tinggi Polri kelahiran Pemalang tersebut melanjutkan, ‘diwanti-wanti’ kepada seluruh pegawai BNN agar selalu menjalin kerja sama yang baik dengan internal maupun institusi samping. Ditiap kesempatan juga wajib hukumnya secara massif terus berkampanye melawan narkoba. Baik itu melalui sosialisasi media mainstream, media sosial, pemasangan baliho atau sepanduk – sepanduk dan lainnya. Harapannya dengan kampanye berkelanjutan, masyarakat secara tidak langsung dibawah alam sadar mereka akan teringat betapa pentingnya perang melawan peredaran gelap Narkoba.
“Mari kita berperang melawan narkoba dan selalu membudayakan hidup sehat, sebab kesehatan itu adalah segalanya apalagi ditengah pandemi Covid-19. Kita harus meningkatkan imun kita, menerapkan protokol kesehatan. Hidup sehat itu segala galanya dan yang paling penting adalah Hidup Sehat Tanpa Narkoba,” pesan lulusan Akpol 1988 itu.
Sementara itu, Asisten 1 Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Widarsono menimpali bahwa acara kali ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari Perda Trenggalek yang sudah di buat terkait P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). Termasuk didalamnya pendelegasian bupati melalui surat keputusan (SK) kepada leading sektor terkait.
“Penanganan penyalahgunaan narkoba ini hampir sama dengan Covid-19. Tidak boleh ada ego sektoral, harus bersama-sama dan secara terus-menerus. Termasuk melalui ibu-ibu PKK karena dari para ibu ini pencegahan sejak dini didalam keluarga bisa lebih efektif dilakukan demi mewujudkan Trenggalek yang sehat, sejahtera tanpa narkoba,” pungkas mantan Kepala Kantor Kesbangpol Trenggalek tersebut.
(Heru/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar