PASANG IKLAN DISINI

Belimbing Jingga Digadang Jadi Primadona Baru di Jepara

waktu baca 2 menit
Senin, 16 Okt 2023 11:39 0 251 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id |  Komoditas belimbing jingga, buah unggulan ini diharapkan mampu menjadi primadona baru di Jepara, selain buah durian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Festival Belimbing Jingga digelar di Desa Desa Ketilengsingolelo, Kecamatan Welahan,kemarin.

Saat ini, masyarakat mulai melupakan buah belimbing Jingga. Padahal, buah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Melalui festival belimbing jingga, diharapkan nantinya dapat mengangkat nama belimbing jingga di masyarakat Jepara.

Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini mengapresiasi atas digelarnya festival belimbing jingga. Menurutnya, acara tersebut bisa mengenalkan ke masyarakat Jepara bahwa belimbing jingga menjadi salah satu ikon buah khas Jepara selain durian.

Belimbing jingga juga bisa mengangkat perekonomian petani, mengingat kualitas rasa belimbing jingga lebih enak dibandingkan dengan belimbing pada umumnya dan harga jual relatif tinggi.

“Untuk harganya di kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, dan masih sangat terjangkau,” kata dia.

Belimbing Jingga bukan hanya belimbing biasa, tetapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.

Penggagas festival belimbing jingga Edi Mustofa menjelaskan, belimbing jingga merupakan salah satu ikon buah unggulan yang harus selalu diupayakan untuk dilestarikan. Sebab, saat ini jumlah pohonnya mulai berkurang karena minimnya minat membudidayakan.

“Saat ini, pohon belimbing jingga hanya tersisa sekitar 500-an batang saja. Tersebar di tiga desa di Kecamatan Welahan, meliputi Desa Ketilengsingolelo, Gedangan, dan Welahan,” kata Edi.

Belimbing Jingga Jepara memiliki tampilan warna jingga kekuning-kuningan seperti kunyit. Ukuran buahnya sedang, tidak terlalu besar atau kecil. Memiliki rasa lebih manis dibanding jenis belimbing lain, itu karena proses panen hanya boleh dilakukan saat buah matang.

Baca Juga:  Pemuda Muhammadiyah dan Aisyiyah akan Gelar Musyda

“Jadi harus matang, sudah 40 hari ke atas baru boleh diambil,” ungkap Edi.

Edi Musthofa berharap, dengan adanya festival tersebut nantinya tumbuh keberpihakan, serta kepedulian bersama untuk menanam lagi, sehingga belimbing jingga dapat dikenal lagi di masyarakat luas.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini