Tegas, Gubernur Jateng Instruksikan 4 Hal untuk MBG 

waktu baca 2 menit
Rabu, 8 Okt 2025 09:20 0 63 Dian A.

SEMARANG – Mondes.co.id | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah jadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

DBHCHT TRENGGALEK

Empat Instruksi telah diberikan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), hingga Dinas kesehatan Kabupaten dan kota.

Ahmad Luthfi menginginkan program yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto ini, tetap berjalan secara baik dan berkelanjutan di Jawa Tengah.

Terlebih lagi masyarakat juga membutuhkan makanan yang bergizi untuk putra-putri mereka di sekolah.

Instruksi pertama yang  diberikan Gubernur Ahmad Luthfi adalah kewajiban SPPG untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Ini merupakan bukti tertulis keamanan pangan untuk pemenuhan standar baku mutu dan persyaratan kesehatan olahan pangan siap saji.

Surat ini pun bukan hanya sekadar formalitas namun harus benar-benar dipraktikkan.

“Kami tak ingin SLHS hanya diberikan saja. Harus dilakukan inspeksi. Pelatihan gizi kesehatan dan dibuat role model,” kata Ahmad Luthfi.

Saat menyampaikannya, Ahmad Luthfi benar-benar tegas, bahkan bernada ancaman bagi siapa saja pelaku MBG yang sembrono.

Lantaran makanan yang disajikan ini bukan hanya berkaitan dengan gizi saja, melainkan juga nyawa anak-anak jika ada kelalaian soal kualitas bahan pangan.

Instruksi yang kedua adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota di Jateng mendirikan posko pengawasan dalam 24 jam.

Posko ini untuk mengawasi proses pembuatan MBG hingga distribusi dari dapur menuju sekolah.

Ketiga, Pimpinan SPPG wajib melakukan komunikasi dengan orang tua wali  murid.

“Jalin komunikasi dua arah kepada wali murid. Yang kemarin-kemarin tak boleh terulang lagi,” tandasnya.

BACA JUGA :  Polres Rembang Akan Bangun Gedung Layanan SKCK Baru

Keempat adalah mengajak semua stakeholder terkait program MBG untuk menyukseskan.

sMakanan wajib higienis dan bergizi, proses distribusi juga dilakukan secara efisien waktu.

Ia ingin MBG di Jateng bisa menjadi percontohan dan terus terlaksana secara baik.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini