Kali Ndayung, Wisata Alam Kaki Gunung Muria Mulai Dilirik 

waktu baca 3 menit
Sabtu, 28 Jun 2025 09:39 0 124 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Kawasan Pegunungan Muria tidak akan ada habisnya untuk dikupas keindahannya.

Kali ini mencoba mengupas wisata alam yang berada di Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.

Baru-baru ini muncul nama “Kali Ndayung” yang ramai dikunjungi ribuan wisatawan.

Bahkan, objek wisata ini sempat viral di beberapa kanal media sosial karena keindahannya.

Seperti apa keindahan wisata Kali Ndayung yang berada di lereng pegunungan Muria ini?

Wisata alam Kali Ndayung berjarak sekitar 30 menit dari pusat kota Jepara, dengan kendaraan bermotor.

Tarif yang dikenakan pun juga sangat terjangkau yaitu Rp3 ribu per orang. Sedangkan untuk parkir Rp4 ribu.

Pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 15 menit atau melanjutkan perjalanan dengan motor menuju lokasi.

Bagi yang bermotor mesti ekstra hati-hati. Sebab jalannya masih bebatuan dengan tanjakan dan turunan yang cukup menantang.

Di lokasi, pengunjung akan disambut keindahan alam Lereng Muria dan sungai yang masih alami.

Bebatuan besar dan gemericik air menambah keindahan wisata Kali Ndayung.

“Baru pertama kali ke Kali Ndayung. Udaranya masi sangat bersih. Suasana alam pegunungan bikin nyaman,” ujar Nurul, warga Mlonggo, Sabtu (28/6/2025).

Pengunjung juga bisa bermain air, berenang, atau berkemah sekalipun.

Meski baru dibuka sekitar satu tahun yang lalu, wisata ini sudah didatangi ratusan bahkan ribuan pengunjung.

Mereka bisa bermain sepuasnya hingga pukul 17.00 WIB.

Bupati Jepara Witiarso Utomo sempat meninjau langsung kawasan Kali Ndayung yang berlokasi di Desa Batealit, Kecamatan Batealit.

BACA JUGA :  Lapangan Desa Teluk Wetan Ternyata Miliki Rumput Standar Liga 1

Kunjungan ini dilakukan seiring meningkatnya antusiasme publik terhadap keindahan dan daya tarik Kali Ndayung.

Bupati turut melepaskan bibit ikan sebagai simbol dukungan terhadap pelestarian lingkungan dan pengembangan ekowisata.

Ia mengapresiasi inisiatif warga dan pengelola lokal dalam menjaga kawasan Kali Ndayung.

Serta menyebut destinasi ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata berbasis alam dan edukasi.

“Ini salah satu destinasi yang luar biasa, bahkan sudah mulai viral. Kita ingin Kali Ndayung benar-benar menjadi wisata yang baik dan berkelanjutan,” kata Bupati.

Meski demikian, proses pengembangan fasilitas wisata di Kali Ndayung masih membutuhkan penataan serius, terutama terkait status lahan yang berada di bawah kewenangan Perhutani.

Pemerintah Kabupaten Jepara, menurutnya, tidak bisa serta-merta membiayai pembangunan infrastruktur tanpa kejelasan legalitas.

“Karena ini milik Perhutani, kita tidak bisa membiayai langsung. Tapi kita akan diskusikan dan upayakan legal standing-nya supaya bisa segera clear. Kalau sudah ada payung hukumnya, baru kita bisa bangun sarpras seperti jalan, penerangan, hingga MCK,” jelas Mas Wiwit.

Saat ini, pengelolaan Kali Ndayung masih berada di bawah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Pemerintah daerah berharap pengelolaan sementara ini tetap berjalan baik sambil menunggu pembahasan lebih lanjut dengan Perhutani.

Bupati juga memastikan bahwa pengembangan wisata ini akan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan melibatkan partisipasi aktif warga sekitar.

Mas Wiwit juga mengajak sekolah di kabupaten Jepara untuk memprioritaskan kunjungan wisata lokal di Jepara, terlebih pada momentum liburan sekolah saat ini.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini