Musim Kemarau Tiba, Petani Tembakau Mulai Melakukan Topping

waktu baca 2 menit
Jumat, 13 Jun 2025 15:20 0 93 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Saat ini petani tembakau di wilayah Kecamatan Jaken mulai intensif dalam membudidayakan tanaman tembakau di ladang.

Pasalnya, Juni 2025 ini mereka sedang melakukan pemangkasan pucuk alias topping.

Seorang petani tembakau asal Desa Sumberagung, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Eko Novin menjelaskan bahwa proses topping ini dilakukan dengan cara memetik bunga-bunga tembakau yang tumbuh. Tujuannya meningkatkan kualitas dan produksi daun.

“Untuk saat ini kami sedang topping, pucuke diputet (petik), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produksi daun. Topping dilakukan saat kuncup bunga mulai tampak, biasanya saat tanaman berumur 60 hingga 65 hari,” jelasnya saat diwawancarai Mondes.co.id, Jumat (13/6/2025).

Kegiatan ini dilakukan dengan memotong tangkai bunga di atas 2 sampai 3 daun di bawah daun bendera.

Ia pun memanfaatkan suasana musim kemarau yang sangat ideal untuk budi daya tembakau ini.

Diketahui, pria dengan sapaan Novin ini mulai menanam tembakau sejak Mei lalu.

Ia memilih tanam Mei karena pada April lalu curah hujan masih tinggi, sehingga dikhawatirkan kena rendaman air di ladang tadah hujan.

Memperhitungkan cuaca memang perlu bagi petani komoditas tersebut, karena kalau tidak berhati-hati memilih waktu tanam, akan menyebabkan tanaman gugur.

Bahkan, tanaman tembakau beberapa petani lainnya gugur, lantaran terkena hujan hingga banjir saat menanam di bulan April lalu.

Lahan di Kecamatan Jaken merupakan tadah hujan yang mengandalkan irigasi dari air yang turun dari langit.

BACA JUGA :  Kemenag Pati Sebut Tak Ada Lagi Anak Putus Sekolah karena Biaya

Diketahui, lahan tadah hujan memang rawan banjir ketika curah hujan tinggi

“Termasuk yang membingungkan petani ketika cuaca dikira udah kering, bibit ditanam, bibit udah habis, malah hujan, kebanjiran, dan mati. Mau ngulang (tanam ulang) bibit malah udah habis,” ungkapnya.

“Ketika bibit siap tanam, tanah masih basah gak bisa ditanami, itu kerugian juga. Bisa ditanam dengan perlakuan khusus,” sambung Novin.

Perlu diketahui, Kabupaten Pati menjadi wilayah yang mulai memperluas areal tanam tembakau.

Terdapat 11 kecamatan yang telah menanam tembakau, di antaranya Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Batangan, Winong, Tambakromo, Kayen, Wedarijaksa, Gembong, Gunungwungkal, dan Cluwak. Total luas lahan tembakau mencapai 800 hektar.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini