dirgahayu ri 80

Hingga Desember 2024, Demam Berdarah di Pati Sentuh 606 Kasus

waktu baca 2 menit
Selasa, 17 Des 2024 17:08 0 511 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati catat ada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 2024 ini mencapai 606, dengan korban meninggal dunia sebanyak 4 orang.

Terbaru, pada tanggal 1 sampai 15 Desember 2024, kasus DBD di Kabupaten Pati mencapai 19 kasus.

Sedangkan, pada Agustus 2024, DBD di Kabupaten Pati mencapai 31 kasus, September 2024 mencapai 37 kasus, Oktober 2024 mencapai 45 kasus, dan November 2024 mencapai 42 kasus.

Menurut keterangan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, Salis Diah Rahmawati, kasus DBD dapat dinyatakan meningkat jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

“Ini kan yang sudah fiks demam berdarah kan sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium, yang lain masih suspek. Sampai Desember ini sudah 19 kasus sejak minggu kedua tanggal 15. Meningkat, biasanya kita melihat pada suspek,” ucapnya, Selasa, 17 Desember 2024.

Ia menerangkan, peningkatan kasus DBD di Bumi Mina Tani disebabkan oleh cuaca yang tengah lembap karena musim penghujan.

Faktor itu diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan yakni dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Ada dua faktor, cuaca ya, kesadaran juga iya. Biasanya akhir tahun itu naik, apalagi kalau cuaca seperti ini itu biasanya trennya naik,” ungkapnya.

Dirinya menyebut jika kasus DBD di Kabupaten Pati didominasi oleh anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Pasalnya, mereka rentan terserang DBD, lantaran daya tahan tubuh masih rendah, dan sering beraktivitas di lingkungan yang menjadi sarang nyamuk penyebab DBD.

BACA JUGA :  Rumah di Srikaton Jaken di Lalap Api

“Kalau dari usia kebanyakan anak-anak. Mungkin daya tubuh rendah ya, sama mobilitas tinggi, sering main di karangan. Tapi tidak menuntut kemungkin orang dewasa terkena,” lanjut dia.

Di Kabupaten Pati, wilayah yang sering terjadi kasus DBD dengan jumlah banyak yakni Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Trangkil.

Baru-baru ini, Kecamatan Tambakromo mengalami peningkatan kasus DBD yang signifikan.

“Yang paling tinggi biasanya kalau ndak Margoyoso, Trangkil, dari tahun ke tahun. Cuma akhir tahun yang sedang meningkat itu Tambakromo, suspeknya meningkat,” bebernya.

Guna mengatasi kasus DBD, pihaknya selalu mengimbau masyarakat untuk melakukan PSN secara rutin.

Pemberian Abate juga dilakukan oleh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) ke lokasi-lokasi yang menjadi sarang nyamuk.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini