dirgahayu ri 80

Kisah Kesetiaan Rizki, Merawat Istri Buta Meski dengan Keterbatasan Ekonomi

waktu baca 2 menit
Senin, 11 Nov 2024 18:16 0 446 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Nasib malang dialami Rizki Oki Hendra Susanto (49), warga Kelurahan Bapangan, RT02/RW03, Kecamatan Jepara kota.

Riski hidup seadanya dengan kondisi rumah yang tidak layak huni. Bagaimana tidak, rumah Rizki tanpa adanya fasilitas WC dan kamar mandi.

Di tengah keterbatasan itu, Rizki dengan penuh setia merawat istrinya Sholechah (54), yang mengalami buta sejak 11 tahun yang lalu.

“Ya mas, dulu kena hewan kecil yang masuk kedua matanya, lalu perih dan lama-lama gak bisa melihat sama sekali,” ujar Rizki, atau yang akrab disapa Jangkung Senin (11/11/2024).

Rizki bercerita, dulu dirinya dan istri tinggal di sekitar terminal Semarang. Kemudian kembali pulang ke Jepara.

Sudah 3 tahun ia hanya mampu membangun rumah seadanya ukuran 3×5 meter.

“Ini pun kami menempati tanah irigasi dekat les Bapangan,” terang Jangkung.

Selama 3 tahun, keluarga Rizki sudah berharap ada bantuan dari pemerintah desa atau kelurahan.

Pernah dapat bantuan dana 2 kali dari PCNU Jepara, namun sudah sangat lama.

Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga Rizki dan Sholichah dari hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 07.00 hingga 15.30 WIB, bekerja di Pasar Jepara 1 untuk meminta belas kasihan dari orang-orang yang memberinya sedikit uang.

Untuk Rizki, sebagai kepala rumah tangga yang tidak bekerja, terkadang jadi kuli bangunan jika ada yang mengajak kerja.

Putri mereka yakni Aisyah Ayuwindira (10) kini menduduki bangku kelas 3 Madrasah Tsanawiyah di Taman Sari, Saripan Jepara.

Sholichah sendiri, harus berjalan kaki sejauh 300 meter dengan dituntun suaminya menuju ke pinggir jalan raya untuk naik angkutan umum dengan tujuan ke Pasar Jepara 1.

BACA JUGA :  Suara Gesekan Musik di Tengah Riuhnya Kota Pati, Ada Kisah Penjual Kembang Gula dari Jepara

Namun, akhir-akhir ini, Solichah tidak sanggup berjalan karena kakinya mengalami pembengkakan. Menurutnya, dia menderita penyakit diabetes.

“Ya, kaki saya sering kumat, bengkak, dan sakit jika untuk jalan kaki ke Pasar Jepara, obat saya habis ya gak berangkat ke pasar, “ucapnya dengan nada memelas.

Lebih lanjut, Solichah meminta untuk membangun WC dan kamar mandi, karena rumah yang ditempatinya memang tidak tersedia fasilitas tersebut.

“Saya sudah lelah meminta-minta,” ucapnya lirih.

Seperti diketahui, pasangan ini pernah punya usaha jual sate kikil yang dijual ke Pasar Jepara. Namun modalnya untuk kebutuhan sehari-hari sudah tidak cukup.

Sementara itu, terkait kondisi mata istrinya yang mengalami kebutaan, Rizki berharap ada uluran tangan untuk pengobatannya.

“Ya Mas, saya pernah menanyakan biaya pengobatan mata istri saya ke salah satu rumah sakit di Semarang, untuk biaya operasi 1 mata itu dengan biaya Rp20 juta, karena kornea mata jika kena sinar matahari akan pecah,” pungkas Rizki menceritakan keadaan kedua mata istrinya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini