Jaga Nasionalisme Lewat Kirab Merah Putih Berukuran Jumbo

waktu baca 2 menit
Jumat, 16 Agu 2024 11:31 0 444 Harold

PATI – Mondes.co.id | Masyarakat di Kabupaten Pati selalu antusias untuk menggempita hari ulang tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI).

Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal, Jumat (16/8/2024).

Sebanyak ratusan warga, anak sekolah dasar (SD), hingga tingkat sekolah menengah pertama (SMP) mengarak Bendera Merah Putih berukuran raksasa keliling kampung.

Tak main-main, Sang Saka Merah Putih yang dikirab ini memiliki ukuran panjang 100 meter dan lebar 2 meter.

Tidak hanya itu, lambang negara Garuda Pancasila berukuran jumbo turut diusung dalam kirab kemerdekaan.

Aneka gunungan berisi rempah dan hasil bumi, serta aneka jajanan turut menyemarakkan kegiatan.

Selain itu, musik tradisional tetabuhan tembang Jawa semakin memberikan nuansa sakral menuju detik-detik 17-an di Lereng Pegunungan Muria.

Kepala Desa (Kades) Giling, Sutrimo mengatakan, kirab bendera merupakan ritual tahunan di desa yang diampunya.

Kirab Bendara Raksasa adalah inisiatif Grub Hadroh Gandrung Rosul yang berada di Desa Giling.

“Tujuannya untuk menumbuhkan jiwa patriotisme anak-anak. Kalau tidak diadakan seperti ini mungkin generasi yang akan datang menghiraukan atau tidak merasakan jiwa patriotisme,” ujarnya, Jumat (16/8/2024).

Disebutkan, 400 peserta dari berbagai elemen masyarakat terlibat dalam Kirab Merah Putih.

“Rutenya mengelilingi tiga perdukuhan, Jenon, Ngerancan, dan Gemiring. Kalau sampai desa jangkauannya jauh karena medan kita perbukitan,” imbuhnya.

Sutrimo menyebutkan, Desa Giling memiliki keberagaman di dalamnya. Misalnya saja penduduk yang memiliki perbedaan keyakinan dan agama.

Meski begitu, iklim Bhinneka Tunggal Ika sangat terasa. Persatuan selalu nampak dalam kegiatan kemasyarakatan.

BACA JUGA :  Perusahaan Rokok Nasional Ini Tiap Tahun Borong Tembakau Pati

“2019 dicanangkan sebagai desa sadar keberagaman agama. Kemarin 2023 awal dicanangkan juga Desa Moderasi. Banyak penganut agama. Walaupun ada beberapa agama, hidup kita berdampingan. Rukun,” bebernya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini