Tindakan Anarkis Massa di Sukolilo dari Sudut Pandang Psikologi

waktu baca 2 menit
Sabtu, 8 Jun 2024 11:54 0 782 Harold

PATI – Mondes.co.id | Peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan satu korban tewas serta tiga luka di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (6/6/2024) sore lantas menyita perhatian publik, termasuk kalangan akademisi.

Diketahui, rombongan rental asal Jakarta itu hendak mengambil mobil hilang di lokasi. Nahas, mereka diteriaki maling, hingga berujung main hakim oleh massa yang murka.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK), Mohammad Khasan, mengatakan bahwa perilaku main hakim seperti yang terjadi di Pati berdasarkan kacamata psikologi sosial adalah perilaku agresif kelompok.

“Masuknya kategori hostile aggression. Pemicunya adalah pengaruh sosial yaitu konformitas (ikut-ikutan), ada yang meneriaki ‘maling’ jadinya yang lain ikut-ikutan,” ujarnya, Jumat (7/6) malam.

Hemat Khasan, sebagai manusia yang diberi kemampuan berpikir oleh Tuhan, sudah selayaknya berpikir dahulu sebelum bertindak. Apalagi sampai bertindak di luar batas.

“Jika ada informasi yang mendadak. Harusnya cross check terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut. Agar tidak terjadi perilaku main hakim sendiri. Karena dalam perilaku agresi kelompok, para pelaku dalam keadaan kesadaran rendah,” imbuhnya.

Cara berpikir dangkal ini, menurutnya memiliki konsekuensi yang serius ke depan. Terlebih dalam contoh kasus yang terjadi di Pati bagian Selatan, kemarin.

“Tidak berpikir panjang akan konsekuensinya di depan. Padahal setelah semua terjadi (korban meninggal dunia), ada konsekuensi hukum yang harus dijalani oleh pelaku (pidana penjara),” ungkapnya.

Dengan kata lain, Khasan menjelaskan, kalau individu dalam keadaan sadar, tidak akan mungkin melakukan perilaku agresi tersebut sendirian.

BACA JUGA :  Malam Minggu Kelabu, Satlantas Pati Kosek 69 Knalpot Brong

“Namun karena ada pemicu tadi. Dan diikuti banyak orang. Akhirnya adrenalinnya naik. Sehingga perilakunya tidak terkontrol. Atau hanya ikut-ikutan yang lain,” terangnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini