Sudah Akhir Tahun, PAD Sektor Pariwisata Pati Belum Capai 80 Persen   

waktu baca 2 menit
Jumat, 22 Des 2023 16:43 0 367 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati dari sektor pariwisata ditarget mampu menyentuh angka Rp283.419.000 di tahun 2023. Namun, target tersebut tampak masih sulit dicapai.

Terbukti hingga saat ini, PAD Kabupaten Pati yang disokong dari sektor pariwisata baru menyentuh angka Rp217.310.000.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Muhammad Roni saat menyampaikan laporan realisasi penerimaan anggaran pendapatan pariwisata hingga November 2023.

“Target Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Pati untuk pariwisata yang ditarget tahun ini sejumlah Rp283,4 juta. PAD dari pariwisata itu berasal dari beberapa objek wisata yang dikelola langsung oleh kami,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Jumat, 22 Desember 2023.

Diketahui, selama ini pendapatan objek wisata Kabupaten Pati yang ditangani oleh pemerintah daerah (Pemda) ada empat, antara lain objek wisata Waduk Gunungrowo, Sendang Tirta Marta Sani, Makam Syekh Jangkung, dan Goa Pancur.

Selain objek wisata tersebut, pengelolaan ada di tangan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat.

“Realisasi retribusi pariwisata sampai dengan November 2023 ini ada Rp217,3 juta,” sebut Roni.

Dari jumlah tersebut, persentase besaran pendapatan dari pariwisata masih di bawah 80 persen. Terpantau pendapatan dari parisiwata di Kabupaten Pati baru menyentuh 76,7 persen.

Ia menyampaikan bahwa pendapatan dari pariwisata di Kabupaten Pati ada yang masuk ke pemerintah daerah dan ada yang masuk ke Pokdarwis.

Kalau yang masuk ke Pokdarwis, biasanya melalui penarikan parkir. Ia menambahkan bahwa besaran penarikan retribusi parkir di tempat wisata tidak ada kenaikan di tahun ini.

BACA JUGA :  3 Korban Luka Insiden Sukolilo Sudah Dipulangkan dari Rumah Sakit

“Selain objek wisata yang saya sebutkan tadi, objek wisata lainnya dikelola oleh pihak desa setempat, biasanya Pokdarwis masing-masing yang merawat segala fasilitas penunjang keamanan dan kenyamanan pengunjung. Untuk tarif masuk di wisata biasanya parkir yang dilakukan pengelola setempat, tidak ada kenaikan tarif ketika tidak ada event besar,” ungkapnya.

Dirinya optimis, pada Desember bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pengunjung objek wisata di Kabupaten Pati mengalami kenaikan.

“Bulan Desember ini belum kecatat semua. Jumlah pengunjung mengalami kenaikan setiap libur Nataru,” tandas Roni.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini