JEPARA – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kuwalahan mencukupi kebutuhan-kebutuhan beras di pasar. Pasalnya, ketersedian beras yang ada di gudang semakin menipis.
Namun demikian, kondisi ini tertolong oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Di saat harga beras sedang tinggi seperti saat ini, Bulog mengeluarkan beras dalam dua program yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Kepala DKPP Kabupaten Jepara, Diyar Susanto menyebutkan, stok beras di gudang cadangan pangan kurang dari 1 ton atau hanya tinggal 835 kilogram. Akibatnya, pemerintah secara mandiri kesulitan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan beras di pasar.
“Kami memang masih proses pengadaan. Dipastikan tidak sampai akhir tahun ini gudang sudah terisi pangan (beras, red),” kata Diyar, Jumat 22 September 2023.
Beruntung, saat ini stok beras Pemkab Jepara terbantu dengan suplai beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Di saat harga beras sedang tinggi seperti saat ini, Bulog mengeluarkan beras dalam dua program. Pertama, Bulog secara rutin menggelontorkan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh pasar di Jepara. Sejak awal tahun sampai saat ini, lebih dari 100 ton sudah digelontorkan.
Sedangkan, program kedua yaitu bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Lewat Bulog, sebanyak 120.861 warga Kabupaten Jepara menerima bantuan tersebut.
“Selama tiga bulan ke depan, masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan jatah 10 kilogram beras setiap bulannya,” katanya.
Dalam pengadaan stok beras nanti, lanjut Diyar, rencananya pemerintah akan menyerap beras sebanyak 50 ton. Anggarannya sebesar Rp760 juta. Namun, jumlah serapan bisa jadi akan berkurang atau bertambah. Hal itu berdasarkan harga beras saat proses pengadaan nanti.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar