PASANG IKLAN DISINI

Wujud Dukungan Dinporapar, Wanita Asal Pati Berhasil Kembangkan Bisnis Black Garlic

waktu baca 3 menit
Jumat, 24 Nov 2023 15:02 0 239 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Black Garlic adalah hasil dari proses fermentasi bawang putih yang dilakukan dengan suhu dan kelembaban yang terkontrol secara cermat. Selama proses tersebut, bawang putih mengalami transformasi warna menjadi gelap, dan teksturnya menjadi lembut.

Sebagai informasi, proses fermentasi ini meningkatkan kandungan antioksidan dan memberikan cita rasa yang unik, dengan sentuhan manis dan sedikit asam. Black Garlic sering digunakan dalam masakan untuk memberikan rasa yang kaya dan kompleks.

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati melihat bahwa prospek Black Garlic sebagai kuliner, mampu mendongkrak sub sektor ekonomi kreatif di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Maka dari itu, beberapa pelaku usaha difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati lewat Bidang Pariwisata Dinporapar, salah satunya Jampi Saras.

Owner Jampi Saras, Dhona menyampaikan bahwa dirinya telah menjalani usaha berjualan Black Garlic sejak dua tahun. Dirinya bersama sang ibu mengolah fermentasi bawang lanang selama 20 hari, demi menghasilkan produk Black Garlic yang berkualitas.

“Saya menjual Black Garlic baru dua tahunan. Ini fermentasi dari bawang lanang, difermentasi selama 20 hari, dipanaskan, kalau panasnya pas jadinya keras,” ungkapnya saat diwawancarai Mondes.co.id, Jumat, 24 November 2023.

Black Garlic ia jual dengan dua jenis ukuran. Pada Black Garlic ukuran kecil seharga Rp30.000, sedangkan pada Black Garlic ukuran besar seharga Rp75.000

“Kemasan kecil harganya Rp30 ribu, kalau yang besar Rp75 ribu. Ini yang ukuran besar sebenarnya tiga kali lebih besar. Artinya lebih murah yang besar,” ucap wanita asal Desa Ketanggan, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

Baca Juga:  Hari Bhayangkara, Polresta Pati Beri Penghargaan Keysha Sang Juara Cerpen Nasional

Wanita yang menjual Black Garlic karena berawal dari hobi itu mengungkapkan, produk tersebut berguna untuk menurunkan kolestrol, menyembuhkan asam urat, dan menstabilkan gula darah.

“Karena saya terbiasa konsumsi Black Garlic untuk menurunkan kolestrol, asam urat, dan menstabilkan gula darah. Terus teman-teman pada suka, akhirnya produksi. Berawal dari suka, berawal dari hobi akhirnya menghasilkan uang,” kata Dhona sambil tertawa.

Tidak hanya Black Garlic saja yang dikembangkannya, ia juga menjual produk olahan bunga telang dan temulawak.

Di samping itu, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinporapar Kabupaten Pati, Muhammad Roni mendorong agar pelaku usaha mencoba untuk eksplore diri, demi mengembangkan produk usahanya. Bagi Roni, inovasi Dhona bisa menjembatani pelaku-pelaku usaha lain di Kabupaten Pati, supaya dapat lebih memproduksi dagangan yang variatif.

“Kami harap teman-teman ekonomi kreatif bisa menjembatani pelaku usaha hingga aktif eksplore diri. Lalu juga mengembangkan produknya. Dengan ekonomi kreatif yang semakin maju, maka perekonomian masyarakat semakin baik. Dona ini pelaku ekonomi kreatif binaan kami, beliau support dan aktif kegiatan dinas serta juga kami ajak untuk pameran di berbagai tempat,” ujar Roni saat diwawancarai ketika meninjau warungnya Dhona.

Roni berharap, sektor-sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Pati bisa saling berkolaborasi, sehingga kerja sama tersebut dapat saling menguntungkan satu sama lain. Kemudian, diharapkan pelaku usaha kreatif rajin ikut pelatihan-pelatihan.

“Dhona sering pelatihan sehingga produknya bervariasi, dia menggandeng temen-temen yang lain untuk gabung, kalau nanti laku bareng maka untung bareng. Kita harapkan bisa bersama-sama kolaborasi di sub sektor, seperti kuliner dengan musik sebagai sarana promosi,” tutup Roni.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini