PASANG IKLAN DISINI

Tunggu Petunjuk Resmi, Pati Belum Terapkan Teknologi Wolbachia untuk Tangkal DBD

waktu baca 2 menit
Jumat, 22 Des 2023 15:18 0 188 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Pemerintah gunakan inovasi teknologi nyamuk Wolbachia sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Teknologi ini memanfaatkan bakteri alami Wolbachia yang umumnya ditemukan pada beberapa serangga.

bawaslu trenggalek

Bakteri tersebut diintegrasikan ke dalam nyamuk Aydes Aigepty, sehingga menghasilkan populasi nyamuk Aydes Aigepty ber-wolbachia.

Dengan demikian, jumlah nyamuk Aydes Aigepty berkurang, dan spesies yang ada menjadi nyamuk Aydes Aigepty ber-wolbachia. Nyamuk spesies baru tersebut tak akan menularkan virus demam berdarah kepada manusia saat menggigit. Hal ini disebabkan oleh kemampuan bakteri Wolbachia menghambat perkembangan virus dengue.

Namun, sejumlah daerah belum menerapkan adanya langkah tersebut, salah satunya di Kabupaten Pati. Menurut informasi yang disampaikan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, belum ada surat edaran resmi yang menginstruksikan penerapan teknologi nyamuk Wolbachia.

“Karena Wolbachia masih diteliti oleh sejumlah pihak, termasuk UGM dan beberapa peneliti lainya. Secara resmi kami belum terima rilis dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan), karena itu baru tahap penelitian,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, dr. Joko Leksono Widodo, MM., pada Jumat, 22 Desember 2023.

Menurutnya, Kabupaten Pati masih menerapkan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), demi mencegah perindukan nyamuk penyebab demam berdarah. Pasalnya, langkah tersebut dinilainya ampuh mencegah penularan DBD di masyarakat.

“Untuk Wolbachia belum bisa kami lakukan karena memang belum ada edaran resmi, karena kami memikirkan nyamuk kok sampai segitunya, padahal dengan PSN sudah terkendali,” ujarnya.

Baca Juga:  Bermain Agresif, Persipa Sukses Sikat Persekat 3-0 

Dirinya mengaku khawatir jika Wolbachia diterapkan, maka keseimbangan lingkungan tidak bisa terwujud dengan baik. Pasalnya, suatu saat nanti dimungkinkan muncul spesies nyamuk baru. Apalagi tujuan adanya Wolbachia adalah memberantas kasus DBD hingga 0 kasus.

“Dikhawatirkan ketika DBD hilang total akan memunculkan spesies nyamuk baru yang bisa berbahaya karena kita pahami bahwa dengan Wolbachia hasilnya tidak ada kasus alias 0 kasus DBD. Nanti khawatirnya kehidupan tidak balance. Namun bagaimanapun juga tujuan pemerintah bagus agar menekan angka kasus DBD di Indonesia,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini