PATI-Mondes.co.id| Kepala Desa (Kades) Sukobubuk Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Jawa Tengah, Saman nampaknya akan serius untuk memperebutkan kursi panas pemilihan Calon Ketua Paguyuban Solideritas Kepala Desa dan Perangkat Desa (Pasopati) Kabupaten Pati periode 2021-2027.
Pria kelahiran 1982, dan pernah menjabat sebagai Kades selama 2 periode sejak 2013 lalu, itu yakin bahwa dirinya akan mendapat dukungan dari para Kades Kabupaten Pati untuk memilihnya sebagai calon Ketua Pasopati Kabupaten.
“Tujuan dan cita-cita saya maju sebagai Ketua Pasopati, karena ingin membawa dan memperjuangkan Pasopati sebagai wadah untuk memperjuangkan hak Kades dan perangkat desa agar bisa maksimal dalam memberikan pelayanan ke masyarakat,” ungkap Saman kepada wartawan Selasa (14/9/2021).
Saman yang pernah mengenyam pendidikan S2 lulusan magister hukum di Universitas Muria Kudus (UMK), dan akan mendaftarkan diri di Unisula untuk mengambil pendidikan doktor itu mengaku dengan pengalaman yang dimiliki akan mampu menjalankan dan mengoptimalkan pemerintahan yang ada di desa, sehingga sudah sepantasnya pengalaman yang dimiliki itu dijadikan bekal untuk ikut kontes dalam memperebutkan kursi pemilihan Calon Ketua Pasopati.
“Langkah saya hanya melakukan konsulidasi dan pendekatan dengan para Kades, karena sesuai Tatib satu Kades satu suara, tidak ada kekuatan besar yang mendukung, selain dukungan dari para Kades dan pengalaman serta prestasi yang saya torehkan,” kata pria dengan 3 anak itu.
Suami dari Alimah itu juga mengaku apabila terpilih sebagai Ketua Pasopati, langkah awal yang akan dilakukan yaitu menata kembali internal Pasopati, selain itu juga mengawal aspirasi para Kades yang belum tersalurkan baik itu di DPRD maupun di Pemda Pati.
“Saya akan kawal aspirasi para Kades, apalagi dengan latar belakang hukum, paling tidak saya bisa memberi masukan dalam penyusunan program desa baik itu di DPRD maupun di Pemda,” ujarnya.
Dirinya juga membeberkan terkait dengan prestasinya bahwa selama ini berhasil melakukan pendampingan pengajuan ijin pengembangan hutan yang dikelola oleh masyarakat, sangat fantastis, ada 1300 hektare lahan hutan yang berhasil diajukan ijin, dan itu adalah sebuah anugrah yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.
“Dengan adanya pendampingan ijin lahan itu, saya 3 kali diundang Presiden Jokowi ke Istana, bahkan saat itu saya diberikan hadiah sepeda, dan beliau menjanjikan agar setiap 6 bulan sekali bisa bertemu meskipun melalui menteri-menteri terkait,” tandasnya.
(Hdr/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar