JEPARA – Mondes.co.id | RA Kartini, tidak hanya sebagai penggerak emansipasi perempuan, sosok kelahiran Jepara ini juga disebut sebagai perempuan eksportir pertama di Indonesia.
Hal ini terungkap dalam diskusi membedah gagasan dan visi ekonomi kreatif RA Kartini yang berlangsung di Gedung Shima Setda Jepara Sabtu (11/5/2024).
Penulis buku Kartini Penyulut Api Nasionalisme Indonesia, Hadi Priyanto mengatakan, Kartini pantas sebagai perintis industri kreatif di Indonesia. Bahkan, RA Kartini adalah eksportir perempuan pertama di Indonesia.
“Sebab tahun 1900 barang-barang yang di kerjakan bengkelnya telah dijual ke Belanda,” kata Hadi Priyanto, hari ini.
Menurut Hadi, usai mengikutkan karyanya dalam Pameran Karya Wanita di Den Haag 1898, RA Kartini kemudian mendirikan bengkel ukir.
“Dengan kreativitasnya, ia memasukkan motif-motif dan jenis produk baru. Juga mempromosikan melalui tulisan di surat kabar, dalam bentuk surat, maupun pengiriman produk sebagai souvenir,” ujar Hadi
RA Kartini kemudian bekerja sama dengan Oest en West, sebuah lembaga perdagangan Belanda yang membeli barang–barang kerajinan dari Hindia Belanda.
“Ekspor Kartini awalnya melalui lembaga ini. Tetapi ia juga kemudian Kartini menjual produk bengkelnya ke Jepang,” tutur Hadi.
Perjalanan usaha Kartini ini kemudian dituliskan dalam surat-suratnya, tambah Hadi.
Pembicara lain, Indria Mustika menjelaskan tentang aspek kreativitas yang menjadi salah satu nilai keutamaan RA Kartini.
“Keberhasilan Kartini dalam mengembangkan usaha ukir ini tidak lepas dari kreativitas, inovasi, keberanian, dan perancanaan usaha yang matang. Serta promosi yang terus menerus,” ujar Indria.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar