Puluhan Tahun Jalan Dibiarkan Rusak, Ratusan Warga Pule Geruduk Pendopo Trenggalek 

waktu baca 2 menit
Rabu, 17 Jul 2024 14:29 0 1255 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Bertahun-tahun tidak ada perhatian dari pemerintah daerah terkait jalan rusak, ratusan warga Kecamatan Pule geruduk pendopo Kabupaten Trenggalek.

Pasalnya, jalur utama yang melintas di wilayah dimaksud, sudah hampir 20 tahun tanpa perbaikan.

Sangat disayangkan pula, selama ini pemerintah daerah tidak melaksanakan perintah undang-undang, termasuk memasang rambu peringatan.

Setidaknya, ada 300-an orang dengan membawa berbagai spanduk tuntutan dan menggunakan berbagai jenis kendaraan, memenuhi alun-alun Bumi Menak Sopal untuk menyampaikan unek-unek mereka.

Kordinator aksi, Agus Trianta dalam orasinya menyampaikan jika para pendemo datang dikarenakan sudah tidak mampu menahan penderitaan yang disebabkan rusaknya jalan.

“Kami terpaksa kesini karena sudah bertahun-tahun merasakan sengsara. Sebab, akses utama di Pule sangat tidak layak dilewati pengguna jalan,” sebutnya, Rabu (17/7/2024).

Meski selama ini, sambung dia, warga secara swadaya sudah berinisiatif untuk menambal kerusakan-kerusakan.

Namun, dalam tempo singkat, perbaikan insidentil tersebut hancur kembali. Mengingat, keterbatasan di lapangan, baik dari sisi teknis maupun material yang ada.

“Perbaikan swadaya ga mampu bertahan lama, jadi selayaknyalah pemerintah segera memberikan solusi. Ingat, ketika rakyat salah, banyak sanksi yang diberlakukan. Namun kalau pemerintah bersalah, tidak ada pengakuan secara luas,” keluh Agus.

Menurut dia, walau saat sekarang memasuki tahun politik, dijamin agenda ini bukan demo pesanan. Semua dilakukan dengan keterpaksaan oleh perwakilan masyarakat yang benar-benar resah.

Pengunjuk rasa hadir dengan niat baik, tidak sekedar ‘show of force’, tapi memang untuk menyampaikan hak saja. Prioritaskan kepentingan khalayak luas, bukan hanya mengutamakan pencitraan dengan kegiatan-kegiatan seremoni saja.

BACA JUGA :  Pencari Kerja Jepara Dibekali Keterampilan Khusus

“Orang Pule, meski termasuk wilayah pedesaan, namun selalu tetap mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Pun begitu, nantinya tidak ada perhatian jelas akan melakukan ‘class action’. Utamakanlah akses perekonomian masyarakat, agar kesejahteraan bisa menjangkau seluruh lapisan,” tegas mantan Ketua Bawaslu Trenggalek itu.

Sementara, Wakil Bupati (Wabup) Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara yang sempat menemui massa mengatakan bahwa pemerintah daerah akan mengakomodir keluhan pengunjuk rasa.

Tak lupa, mewakili pemerintah, juga menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan mereka sebagai bentuk rasa cinta untuk Kabupaten Trenggalek.

“Setelah kami lihat, untuk jalan di Pule paling lambat 1 minggu ke depan akan segera diperbaiki. Dengan anggaran sekitar 9 miliar Rupiah,” ungkap Wabup.

Akan tetapi, perlu diingat juga jika seluruh Kabupaten Trenggalek itu punya sekitar 860 kilo meter yang harus dijaga kemantapannya. Belum lagi, keterbatasan fiskal APBD Trenggalek. Maka, harus memilah dan memilih sesuai tingkat skala prioritas.

“Jadi, mohon harus dimaklumi. Tidak lupa, permintaan maaf disampaikan karena selama ini belum mampu memfasilitasi seluruh kepentingan masyarakat,” pungkas Syah Natanegara.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini