PATI – Mondes.co.id | Program Pemerintah Indonesia melalui Instruksi Presiden (Inpres) terkait percepatan air minum perkotaan, belum sepenuhnya bisa dilakukan di daerah-daerah khususnya di Kabupaten Pati.
Menurut Bambang Soemantri selaku Direktur Utama (Dirut) PDAM Pati, saluran pipa yang dimiliki pihak pemerintah yang dikelola PDAM belum memadai untuk langsung diminum dari kran.
Pasalnya, sambungan pipa yang ditanam oleh PDAM ini sudah sangat berumur dan dipastikannya banyak terdapat kotoran seperti kerak dan sebagainya.
Sedangkan untuk merealisasikan program air siap minum dari kran tersebut, harus mempunyai jaringan pipa yang steril dan benar-benar bersih.
“Kalau saat ini dengan aliran pipa yang kita miliki, tentunya kita belum bisa menuju ke zona itu,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).
Bambang mengungkapkan, untuk air kran siap minum, pihak Pemkab harus berinvestasi dana yang sangat besar, lantaran pipa yang dipakai harus menggunakan stainless.
Karena menurut Bambang, jika menggunakan pipa PVC dan HDPE, tidak akan bisa karena masih banyak timbul kerak yang memicu bakteri.
“Harus menggunakan jaringan pipa baru yang stainless karena jelas pipa PVC bahkan yang lebih tinggi yaitu HDPE itu saja tidak bisa, harus stainless,” tegasnya.
“Pipa stainless itu sangat besar anggarannya untuk merealisasikannya, mungkin kalau untuk percontohan di satu titik misalkan di Simpang 5 Pati itu bisa. Kalau di beberapa titik misalkan di Kayen, Tayu, Juwana dan yang lainnya saya rasa cukup berat,” tandas Bambang.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar