dirgahayu ri 80

Persaingan Menyerap Gabah di Blora, Bulog Vs Tengkulak

waktu baca 2 menit
Senin, 24 Feb 2025 15:34 0 272 Singgih Tri

BLORA – Mondes.co.id | Perum Bulog Kantor Cabang Pati Wilayah Kabupaten Blora melaporkan bahwa serapan beras dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) baru mencapai 150 ton.

Jumlah tersebut masih terus dimaksimalkan untuk penyerapan gabah petani ke Bulog daripada tengkulak.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Lembu Suro, Desa Tawangrejo, Puji Wiyanto mengaku senang dengan harga GKP yang dibeli Bulog secara cash di tempat, dengan harga yang fantastis yakni Rp6.500 per kilogram.

“Alhamdulillah, panen tahun ini kami para petani untungnya lumayan dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu sekitar Rp5.800 sampai dengan Rp6.000 per kilogram, sekarang dibeli Bulog Rp6.500 per kilogram,” sebutnya.

Ia berharap, harga ini bisa berkelanjutan, agar hidup petani bisa sejahtera.

Sebelumnya, ketika musim panen tiba, harga gabah selalu anjlok.

Wahyudi selaku petugas jemput gabah petani dari Bulog Kantor Cabang Pati wilayah Kabupaten Blora mengatakan bahwa pihak Bulog diperintah oleh Presiden Prabowo Subianto untuk terjun langsung ke lapangan dalam menyerap gabah petani secara maksimal dengan harga Rp6.500 per kilogram.

Melalui program Asta Cita Swasembada Pangan, Bulog ditarget menyerap gabah petani 3 juta ton hingga April 2025 mendatang.

“Target seluruh Indonesia 3 juta ton, sampai bulan April,” katanya.

Bulog Kantor Cabang Pati sendiri menarget penyerapan gabah se-Eks Keresidenan Pati sebanyak 91 ribu ton, termasuk di Kota Mustika.

Di Kabupaten Blora, saat ini sudah terserap sebanyak 150 ton gabah.

“Optimis bisa mencapai target. Kami di lapangan akan terus koordinasi dengan Babinsa, penyuluh pertanian untuk memantau para petani yang akan panen,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Bawaslu Jateng Gandeng Angkringan West, Sukseskan Pengawasan Pilkada 2024

Bulog akan terus mengawal petani di Kabupaten Blora yang mau panen. Pihaknya tidak ingin sampai gabah petani terdahului oleh tengkulak sebelum masa panen.

“Di Kunduran kemarin ada yang sudah dibeli tengkulak, oleh karena itu kami akan terus koordinasi dengan Babinsa, sesuai arahan Presiden. Kami akan langsung turun jika dikabari ada gabah petani dibeli di bawah harga standar pemerintah,” jelasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini