PATI-Mondes.co.id| Paguyuban pengusaha travel dan bus pariwisata adakan audiensi ke Dinas Perhubungan Pati, turut hadir, Wakapolres Pati, jajaran Kementerian Perhubungan dan Plt Kadishub Pati. Hal ini merupakan aksi lanjutan setelah beberapa waktu lalu mengadakan pengibaran bendera putih yang artinya menyerah di depan Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Menurut Ketua Organda Suyanto, Relaksasi perbankan ini memang perlu saat para pengusaha pariwisata tidak bisa menjalankan usahanya disaat pandemi sekarang.
“Para pengusaha tour and travel minta hnya membayar jasa bank di leasing, setelah kondiisi membaik baru bisa membayar pinjaman pokok,” ungkapnya. Kamis, (5/8/2021).
Persoalan ini, Lanjut Yanto belum beroperasinya tempat-tempat wisata. Para pengusaha angkutan travel juga meminta agar pemerintah membuka kembali tempat wisata supaya bisa bekerja, dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Kebijakan pemerintah untuk membuka kembali tempat wisata diharapkan para pengusaha dan kru, walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat,” terangnya.
Ditambahkan, selain audiensi Dinas Perhubungan secara simbolis jajaran Polres Pati memberikan bantuan sembako kepada kru angkutan yang diterima Kadishub. Selama PPKM para kru ini belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat, Provinsi, maupun Daerah.
“Usai audiensi pak Wakapolres Pati memberikan bantuan secara simbolis kepada Dishub berupa beras 5 kg untuk kru angkutan bus pariwisata dan travel,” paparnya.
Ketua organda Pati berharap, Pemerintah daerah untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, agar tuntutan para pengusaha dan kru angkutan bisa terealisasi.
“Kami berharap untuk segera di koordinasikan dengan baik, agar tidak ada lagi aksi di jalanan seperti kemarin yang di lakukan bus pariwisata dengan mengibarkan bendera putih,” tandasnya.
(Hil/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar