Kisah Inspiratif Isnadora, dari ASN Menjadi Pebisnis Fashion Hijab

waktu baca 5 menit
Rabu, 10 Jul 2024 09:19 0 494 Singgih Tri

GROBOGAN – Mondes.co.id | Di tengah kesibukannya menjalankan tanggung jawab sebagai pegawai negeri dan seorang istri serta ibu, wanita asal Kabupaten Grobogan ini aktif berbisnis hingga mampu berdayakan pendapatannya untuk kegiatan sosial.

Ia adalah Isnadora Herlin Megananda, seorang wanita kelahiran Grobogan, 10 Agustus 1987, yang mana kini beralamatkan di Jalan DI. Panjaitan, No. 50 Purwodadi.

Ia saat ini sedang menjalankan roda bisnis di bidang fashion berupa hijab dan mukena premium. Wanita bertitel S.Pt., MM itu merintis bisnis sejak Juni 2023 lalu.

Bisnis fashion hijab dipilih karena sesuai dengan minatnya. Menurutnya, prospek fashion tidak akan ada habisnya karena beriringan dengan lifestyle yang dinamis.

“Latar belakang menekuni bisnis ini, yang pertama ingin menambah penghasilan untuk lebih banyak berbagi kepada saudara-saudara yang membutuhkan. Kedua karena sesuai dengan passion saya, saya suka dengan fashion karena kalau saya suka gak akan mudah bosan untuk menjalaninya,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Selasa, 9 Juli 2024.

Fokus bisnisnya produk hijab premium, agar banyak kaum hawa dapat mengenakan hijab dengan harga terjangkau dan packaging yang bagus.

Brand miliknya ialah Edoba yang telah terdaftar di HAKI, melalui penjualan berbasis online dan konvensional, produknya dikenal oleh publik.

“Agar semakin banyak kaum hawa yang dapat memakai hijab premium dengan harga yang lebih terjangkau dan packaging yang bermanfaat, kami gunakan pouch dan sling bag cantik sebagai pengganti hardbox dengan tujuan meringankan hisab kita kelak di akhirat karena Insya Allah tidak ada yang mubadzir,” urainya mengenalkan produk.

BACA JUGA :  Dihantui Kemacetan, Pemdes Srikaton Desak Pemerintah Tangani Jalur Jaken-Sumber Terutama Jembatan Randugunting

Menurutnya, prospek usaha fashion potensial, mengingat sudah menjadi kebutuhan utama dalam menopang gaya hidup seseorang.

Ditambah, bisnis fashion menantang, karena tren selalu berubah-ubah seiring berjalannya zaman.

“Prospek usaha fashion menurut saya gak akan ada habisnya, karena yang penting selalu bisa melahirkan produk dengan kualitas terbaik dangan motif dan warna yang berbeda. Brand kami Alhamdulillah sudah dijangkau siapapun, banyak support dari teman-teman, karena upaya kami mengenalkan melalui media sosial sangat baik, seperti di Instagram dengan followers yang baru mencapai 3.000-an,” ujar owner Edoba.

Ia mengatakan, dari bisnis ini ia mampu raup omzet hingga ratusan juta per bulan. Edoba yang ia kelola mengedepankan kualitas dibanding kuantitas, sehingga produknya dicintai banyak orang.

Bahkan keuntungan yang ia peroleh dari bisnis tersebut didedikasikan untuk para para sister serta saudara yang membutuhkan.

“Yang kami kejar bukan kuantitas tapi kualitas, kemudian Edoba dicintai berbagai kalangan terutama di Kabupaten Grobogan. Memang untungnya belum signifikan lantaran dedikasi tenaga dan pikiran saya untuk para sisters dan saudara-saudara yang membutuhkan. Dengan adopsi Edoba Insya Allah include dengan buku doa, tasbih, pouch yang bermanfaat,” terangnya.

Sebagai informasi, wanita yang akrab disapa Dora ini, tiap hari berjibaku dengan waktu dan aktivitas.

Dia mengawali hari dengan menjalankan kewajibannya sebagai istri dan seorang ibu. Selanjutnya melangsungkan aktivitas profesionalnya di Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan.

“Sebelum ke kantor, menyiapkan kebutuhan suami, lalu antar anak ke sekolah, sekalian berangkat kerja. Di kantor melangsungkan apel pagi menjalankan tugas kantor dibantu olah beberapa staf hingga tugas. Setelah pulang kantor melakukan aktivitas di rumah bersama keluarga sembari merancang desain produk, cek pembukuan, dan ngonten,” jelasnya.

BACA JUGA :  Potensi Kerugian Negara Akibat Rokok Ilegal Capai Rp16 Triliun

Wanita multitasking ini piawai memanajemen waktu dan tenaga, sehingga berbagai job dijalankannya secara all out tanpa terbebani.

Usai pulang dari kantor, ia melangsungkan aktivitas ke mini store sambil merancang desain, cek pembukuan, lanjut serta membuat konten tentang produk.

Dirinya mengaku selalu tidur di atas pukul 00.00 WIB. Kegigihannya mengelola bisnis ini senantiasa dijalankan tanpa henti hingga berkembang pesat seperti saat ini.

Ia berusaha menjalaninya dengan tulus, niat baik, dan dengan target rasional.

“Setelah sholat maghrib sampai isya’ adalah quality time bersama anak dan suami, sholat berjamaah dan mengaji. Berlanjut makan malam bersama, kadang-kadang olahraga. Saya biasa tidur di atas jam 12 malam, sebelum tidur biasanya saya memikirkan, mencari ide desain Edoba, cek Instagram, dan cari ide konten,” bebernya.

Selama ini tak ada halangan berarti bagi Dora melangsungkan berbagai tanggung jawabnya, ia tetap melaksanakan semuanya dengan amanah dan totalitas.

Ia punya motivasi tinggi menebar manfaat kepada sesama, apalagi dengan produk hijabnya dapat memberikan hidayah orang lain agar lebih istiqomah dalam berbusana yang baik.

“Alhamdulillah sejauh ini belum pernah keteteran, ini atas izin Allah dan ridho suami yang sangat mendukung. Motivasi saya ingi lebih bermanfaat untuk lingkungan sekitar karena sebagian hasil keuntungan Edoba kami sisihkan untuk dana sosial dan tabungan umroh kepada ustad/ustadzah yang belum pernah,” katanya.

Bukan tanpa masalah, suka duka juga pernah dialami selama menahkodai bisnis ini. Sempat beberapa kali ia mendapat kritik dan cibiran dari masyarakat terhadap produknya.

Ada yang menyebut jika produknya terlalu mahal dan lain sebagainya. Namun, kritik itu pun ia balas dengan pembuktian nyata berupa kualitas atau mutu produk yang unggul, sehingga konsumen puas.

BACA JUGA :  Dandim Pati Beri Wejangan Pada Anak Didik Baru SMAN 1 Pati

“Namanya bisnis ada suka dukanya, banyak yang bilang produk kami terlalu mahal dijual di Purwodadi karena harganya dibandingkan dengan satu buah gamis, tapi Alhamdulillah produk Edoba tetap diminati. Keluh kesah mungkin ada, tapi semua harus positif thinking, sehingga biar bikin happy dan semangat berkarya terus,” ucapnya.

Diketahui, produk hijab miliknya adalah hijab printing premium yang paling banyak diminati karena motif dan warnanya ekslusif alias jarang ada di pasaran pada umumnya.

Produknya telah beberapa kali di-order oleh sejumlah pejabat, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda), dan beberapa kepala dinas setempat.

Ia berharap brand dan produknya semakin dicintai oleh masyarakat. Dengan jerih payah membangun usaha tersebut, dirinya berniat untuk menjadikan produknya sebagai media untuk mengajak kaum hawa tertarik berhijab

“Saya sangat berharap dapat mengajak para sisters lebih istiqomah berhijab, dan yang belum berhijab tertarik untuk berhijab,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini