Kekeringan Melanda Sektor Lahan Tadah Hujan, DPRD Pati Merasa Prihatin
Maesaroh PATI – Mondes.co.id | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maesaroh menyampaikan rasa prihatinnya atas kekeringan yang melanda lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Pati.
Menurutnya sektor lahan pertanian yang mayoritas berada di Pati bagian selatan sedang kesulitan pasokan pengairan. Di tambah kawasan pertanian di daerah yang meliputi Pucakwangi, Jaken dan Jakenan merupakan jenis lahan tadah hujan.
“Wilayah Pati selatan sawahnya tadah hujan, berbeda dengan wilayah utara, bisa mengandalkan air sungai. Akhirnya ketika ada pengairan tidak ada pupuknya, ketika ada pupuk justru tidak ada pengairan,” ucapnya, Senin 24 Juli 2023.
Kawasan pertanian di Pati bagian selatan menurutnya jauh beda dibandingkan kawasan Pati bagian utara. Pasalnya, keberadaan sumber air di kawasan Pati bagian utara membantu petani untuk irigasi, sehingga dapat memanen komoditas pertanian 3-4 kali dalam satu tahun.
Sedangkan, petani di Pati bagian selatan hanya bisa memanen komoditas pertanian 2 kali dalam setahun lantaran terbatasnya pasokan air untuk irigasi.
“Saya juga merasa prihatin, musim tanam padi di Pati selatan hanya bisa dilakukan dua kali dalam setahun, dengan memanfaatkan air hujan atau sawah tadah hujan,” ungkap legislator daerah pemilihan (dapil) IV Kabupaten Pati.
Selain berdampak pada kondisi sawah yang gersang ketika musim kemarau. Langkanya air bersih di Pati Selatan juga berdampak pada kekeringan atau krisis air bersih.
“Kalau musim kemarau seperti ini memang ketersediaan air bersih sangat kurang. Bahkan di beberapa desa di Winong dan Pucakwangi mendapat bantuan air bersih. Padahal ketika musim hujan di sana justru banjir,” pungkas wanita yang duduk di Komisi D DPRD Kabupaten Pati. (ADV/Sing)
Pos terkait
Pos Terbaru
Tidak ada komentar