Investasi di Jepara Merangkak Naik, Setelah Sempat Anjlok

waktu baca 2 menit
Rabu, 12 Jul 2023 07:26 0 789 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Investasi di Kabupaten Jepara mulai merangkak naik. Padahal sebelumnya, grafik investasi di Bumi Kartini merosot turun karena dipentung pandemi Covid-19.

Sekda Jepara, Edy Sujatmiko, mengatakan sebelum Covid, investasi di Jepara selama setahun pernah Rp21 miliar.

Meskipun tahun 2021 anjlok ke angka Rp7 triliun. Sedangkan tahun lalu mulai naik lagi ke angka Rp9 triliun.

“Saya berharap, para pengusaha menyusul perluasan investasi yang selalu bergerak positif di Jepara,” ungkap Edy Sujatmiko, Jepara di depan puluhan pengusaha dan perwakilan perusahaan di hotel D Season Jepara, Rabu 12 Juli 2023.

Untuk mengiringi laju positif Jepara sebagai daerah paling ramah investasi, dia juga meminta masyarakat menunjukkan perilaku ramah, termasuk terhadap lingkungan hingga menyiapkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Jika memang ada yang dipercaya menguruskan izin, lakukan yang baik. Jelaskan komponen biaya sesuai ketentuan,” pintanya

Para pengusaha dan utusan perusahaan di Jepara, diminta mempermudah investor dalam menanamkan modal.

Mereka diminta mengurus sendiri perizinan yang sekarang begitu dipermudah oleh pemerintah.

“Jika Anda dipercaya perusahaan mengurus perizinan, urus sendiri. Jangan lewat orang lain. Nanti kalau dipersulit, kesannya perizinan yang sulit, investasi itu biayanya terkesan mahal,” terang dia.

Karena pemerintah telah sedemikian mempermudah investasi, dia minta calon investor mengurus daring di sistem atau datang langsung ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Bahkan kalau ada pertanyaan selama proses, silakan tanya ke DPMPTSP. Akan dijawab dengan ramah.

BACA JUGA :  Gelar Haul Akbar Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Saatnya Bangun dari Keterpurukan

“Misalnya mau investasi. Tanyakan dulu lahan calon lokasi ke DPUPR. Manfaatkan Sistem Informasi Tata Ruang untuk mengetahui apakah lahan tersebut bukan lahan hijau,” bebernya.

“Kalau Anda lewat orang lain, bisa jadi dia bilang ‘Meskipun lahan hijau, itu mudah diurus. Nanti pasti diizinkan’. Tapi begitu Anda sudah membayar, dia akan bilang investasi dipersulit karena lahan itu tak mungkin bisa digunakan,” demikian Edy Sujatmiko mencontohkan potensi kesulitan investasi jika tidak diurus sendiri.

Belum lagi biaya jasa yang mahal, padahal proses pengurusan izinnya mudah.

“Mengunggah file ke sistem perizinan berusaha yang gratis saja, bisa dibilang ada biayanya. Bahkan bisa dikatakan perlu mengantar ke Jakarta,” pungkasnya. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini