PASANG IKLAN DISINI

Hadiri Gerakan Santri Menulis, Bupati Ingatkan Kewaspadaan Terhadap Hoaks

waktu baca 2 menit
Jumat, 8 Apr 2022 12:22 0 428 mondes

PATI – Mondes.co.id | Bupati Pati Haryanto, Jumat (8/4), menghadiri Gerakan Santri Menulis 2022, di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Suara Merdeka tersebut diikuti oleh santriwan dan santriwati ponpes Miftahul Khoir.

Saat membuka kegiatan itu, Bupati mengatakan bahwa dirinya sangat menyambut baik kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa menulis adalah hal yang mudah dilakukan namun untuk menulis yang memiliki nilai positif dan bermanfaat bagi masyarakat dibutuhkan inspirasi, imajinasi, fakta dan data yang mendukung.

“Saya menyambut baik Suara Merdeka yang telah mengadakan acara ini. 28 tahun menulis, ini bukanlah hal yang mudah,” katanya.

Lebih lanjut Bupati Haryanto mengatakan, bahwa perkembangan Ponpes dan pendidikan Islam bukan hanya di wilayah Pati Utara, tetapi di wilayah Selatan juga berkembang pesat.

Haryanto menyebut bahwa ia juga pernah menjadi Camat di Sukolilo, sehingga sedikit banyak hafal karakteristik wilayah dan masyarakat setempat.

“Sehingga ini dapat menjadi pemahaman baru bagi adik-adik santri, barangkali nanti setelah keluar dari Ponpes bisa ada yang jadi ustad, ustadzah, ataupun jurnalis. Paling tidak punya pengalaman. Sehingga kalau ada berita-berita bohong ataupun hoaks harus disaring dulu, jangan sampai dilempar langsung atau diteruskan kemana-mana”, paparnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Pati Haryanto, Kapolres Pati yang diwakili oleh Kabag Ops Kompol Sugino, Kapolsek Sukolilo, Danramil Sukolilo, dan Pimred Suara Merdeka.

Sementara itu Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Gunawan Permadi menyebut Gerakan Santri Menulis ini sudah yang ke 28 tahun dan satu-satunya di Indonesia.

Baca Juga:  Anggota DPR-RI Sudewo Kembali Sosialisasikan Program Bedah Rumah di Desa Tlogorejo

“Dan ini tidak dapat berlangsung tanpa didukung oleh semua pihak termasuk Bupati Pati Haryanto”, ujar Gunawan.

Lebih lanjut Gunawan mengatakan bahwa menulis itu tetap diperlukan pada masa kini. “Sehingga kita harus punya semangat untuk berubah kepada kebaikan. Tetap semangat”, tandasnya.

(Mk-Dn/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini