PASANG IKLAN DISINI

Gabus dan Margorejo Bakal Jadi Target Ekspansi Komoditas Tembakau

waktu baca 2 menit
Senin, 9 Okt 2023 12:01 0 289 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Komoditas pertanian tembakau tampak mendukung dengan kondisi areal lahan di Kabupaten Pati. Buktinya, ratusan hektare lahan pertanian tembakau mampu tumbuh subur sejak 2019 yang lalu.

Menurut catatan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Pati, total luasan lahan pertanian komoditas tembakau di Kabupaten Pati yakni 450 hektare.

Saat ini, lahan pertanian tembakau di Kabupaten Pati terbentang dari Desa Sumberagung, Kebonturi, Ronggo, Mantingan, Sumberejo yang berlokasi di Kecamatan Jaken. Kemudian Desa Mojoagung, Terteg, dan Pucakwangi di Kecamatan Pucakwangi. Serta Desa Gunungsari Kecamatan Batangan.

“Sejak 2019 lalu kami sudah menanam tembakau, kebanyakan ada di Jaken dan Pucakwangi. Sejak saat itu kami menjalin jejaring kemitraan dengan PT Sadhana Arifnusa yang berlokasi di Rembang,” ujar Sekretaris APTI Kabupaten Pati, Sudarto kepada Mondes.co.id, Senin, 9 Oktober 2023.

Potensi tembakau yang cukup baik di Bumi Mina Tani, membuat pihaknya dan perusahaan akan memperluas areal pertanian untuk menanam tumbuhan dengan nama latin nicotiana tabacum. Bahkan menurutnya, PT Sadhana Arifnusa akan mulai perluasan di Kecamatan Gabus, Kayen, Sukolilo, dan Margorejo.

“Mulai tahun 2024, PT Sadhana Arifnusa Rembang akan mulai perluasan di Kecamatan Gabus, Kayen, Sukolilo, Margorejo,” terang petani asal Kecamatan Jaken tersebut.

Ia meyakini, tembakau sangat cocok ditanam di wilayah tersebut hingga menjadi penyokong ekonomi petani-petani tembakau di Kabupaten Pati yang tergabung di organisasi tersebut. Menurut Sudarto, keberadaan petani tembakau ini tak lepas dari peran penyuluh pertanian yang senantiasa memberikan arahan.

Baca Juga:  Ayo Mencoblos, Perhatikan Langkah dan Cara Coblos Surat Suara Sah

“Kami mendapat penyuluhan dari penyuluh dari Dispertan (Dinas Pertanian) maupun dari perusahaan (PT Sadhana Arifnusa). Bahkan sejak 2020 lalu, kami memperoleh bantuan dari Dinas Pertanian. Tapi nantinya pada 2025 akan disasar ke areal lahan tembakau yang baru,” tutur Sudarto.

Ia mengatakan, bantuan terus datang kepada para petani tembakau melalui Dana Bantuan Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT). Bantuan berupa hibah tersebut bersumber dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Dispertan Kabupaten Pati.

Lebih lanjut, petani tembakau kerap memperoleh DBHCHT yang dicairkan berupa alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, bahkan unit jaringan irigasi.

“Mulai dari cultivator, hand rotary, mesin perajang, timbangan digital, angkong, pupuk, dan sumur dangkal,” sebutnya.

Pada tahun ini ada sembilan kelompok tani tembakau yang menerima bantuan berupa unit sumur dangkal. Sementara, satu kelompok tani yang menerima program jalan usaha tani (JUT).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini