PASANG IKLAN DISINI

Berkaca dari Persipa Pati, Tim yang Dianaktirikan, Menjelma Jadi Kuda Hitam Diunggulkan Liga 2

waktu baca 3 menit
Selasa, 23 Agu 2022 06:52 0 679 mondes

PATI – Mondes.co.id | 2020 menjadi tahun terkelam bagi penikmat sepabola di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terkhusus bagi Patifosi, supporter paling militan klub Persipa Pati.

Bagaimana tidak, Saiful Arifin yang tak lain adalah Ketua Umum Persipa Pati sekaligus Wakil Bupati Pati saat itu, mendadak memboyong tim promosi Liga 2 asal Jawa Timur, Putra Sinar Giri (PSG) ke Stadion Gelora Soekarno Mojoagung.

Seperti dilansir dari Berita Liga Indonesia, tak hanya bermarkas di sana, lebih pahitnya lagi klub PSG justru dibeli dan diboyong ke Pati oleh Wakil Bupati Pati saat itu.

Alih-alih memajukan Persipa Pati, Safin sapaan akrab pengusaha sukses Pati tersebut, justru memilih jalan yang dianggap sebagian besar pendukung Persipa, sebagai jalan pintas untuk menghadirkan kejayaan sepakbola di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.

Padahal saat itu, Safin masih menduduki kursi Ketua Umum Persipa Pati untuk periode tahun 2018-2021. Meski dengan anggaran yang fantastis dan mendatangkan pelatih dengan lisensi AFC Pro yakni Rudy Eka Priyambada, tetapi tak mampu mengentaskan Laskar Saridin dari jurang keterperukan Liga 3.

Safin pun memilih mundur menahkodai Persipa Pati, dan lebih memilih untuk memoles klub PSG yang baru dibelinya, Rabu (30/12/2020). Setelah berpuas-puas diri berdiri pada dua kaki.

Hastag atau tagar #diuruscah-cah menggema di seluruh nadi para resimen Patifosi. Ya, diurus cah-cah dalam bahasa Jawa berarti diurus teman-teman dalam hal ini adalah Patifosi sebagai pendukung loyal mereka.

Kekecewaan atas apa yang dipilih Safin membuat Kebo Landoh merasa harus segera bergerak, demi menyelamatkan klub yang identik dengan merah-merah ini, nyaris diujung tanduk seperti anak yang ditinggal induknya.

Baca Juga:  Penutupan TMMD, Wabup Tekankan Pentingnya Gotong Royong dalam Pembangunan Daerah

Bahkan untuk membantu keuangan, Patifosi harus iuran, tidak sedikit suporter dari ujung bagian Selatan hingga Utara Pati, turun ke jalan untuk ngamen dan menggelar pertunjukkan kesenian yang hasilnya kemudian disumbangkan untuk Persipa Pati.

Mengingat saat itu, klub kebanggaan Wong Pati ini didera paceklik, dimana hanya dibekali dana Rp 750 juta saja oleh pemerintah daerah untuk mempersiapkan tim.

Jumlah yang menyedihkan memang. Jauh dibandingkan saat dipegang Safin dimana dikucur ber-em-em anggaran. Yang saat itu mencapai Rp 3,7 miliar dari APBD.

Tanggal 7 Juni 2021, seorang pria muda yang tak lain adalah Ketua Resimen Patifosi akhirnya dipilih menjadi manajer, ya dia adalah Dian Dwi Budianto.

Tanpa pengalaman di bidang manajerial klub sepakbola, Mas Dian sapaan akrabnya, secara berani memegang tanggung jawab dan harapan besar bagi pecinta Persipa Pati.

Tak diunggulkan, pada tahun-tahun sebelumnya Persipa hanyalah tim medioker bahkan sekelas Liga 3 Provinsi Persipa hanyalah tim penggembira dan tak jarang menjadi lumbung gol tim-tim lain.

Persipa Pati yang saat itu hanya dikucur Rp 1 miliar pada APBD II, seolah mengkis-mengkis. Tidak ada sponsor yang melirik. Bahkan DPRD Pati mengundang perusahaan besar di Pati untuk mensuport Persipa Pati, sayangnya ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan, Kamis (21/10/2021). Sponsor tampak ogah-ogahan untuk membantu menyokong kala itu.

Berharap bertahan dengan dana dan tim seadanya, Persipa Pati justru menjelma sebagai Kuda Hitam nan bringas pada putaran Liga 3 tahun 2021 tak terbendung di Zona Provinsi, Laskar Saridin terus melaju hingga akhirnya promisi ke Liga 2 tahun 2022.

Padahal sejak didirikan pada 19 April 1951, nama Persipa Pati tidak pernah muncul di level pertama atau kedua sepak bola Indonesia. Klub berjuluk Laskar Saridin sebelumnya selalu konsisten berada di divisi paling bawah atau Liga 3. Tapi, setelah 71 tahun penantian, musim ini untuk kali pertama Persipa promosi naik ke Liga 2.

Baca Juga:  Ratusan Calon Karyawan PT Sejin Fashion Indonesia Laksanakan Diklat Dengan Terapkan Prokes Ketat

Sebuah kemustahilan yang menjadi kenyataan, Persipa Pati tim yang dipandang sebelah mata kini menjelma sebagai kekuatan baru di kancah persepak bolaan tanah air. Hebatnya lagi, Persipa Pati menjadi salah satu tim unggulan pada gelaran Liga 2. Kehebatan Manajemen membuat beberapa sponsor besar masuk ke kas Tim, sebut saja PT Dua Kelinci, PT Garudafood, PR Sukun dan sponsor lokal lain. (Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini