Warga Maguan Swadaya Uruk Jalan Berlubang Penghubung Rembang-Pati

waktu baca 2 menit
Kamis, 18 Des 2025 11:32 0 71 Supriyanto

​REMBANG – Mondes.co.id | Kondisi infrastruktur jalan penghubung antar kabupaten yang melintasi Desa Maguan, Kecamatan Kaliori, Rembang menuju wilayah Pati, kian memprihatinkan.

Setelah sempat viral dan menjadi sorotan di media sosial serta pemberitaan Mondes.co.id, jalan yang dipenuhi lubang menganga tersebut hingga kini belum tersentuh perbaikan permanen dari pemerintah terkait.

​Geram sekaligus prihatin dengan kondisi yang membahayakan nyawa pengendara, warga Desa Maguan akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan nyata.

Secara swadaya, Pemerintah desa (Pemdes) dan warga bergotong-royong melakukan pengurukan lubang jalan menggunakan material padel (tanah uruk).

​Saipul Amri, Kepala Desa Maguan mengungkapkan bahwa langkah ini diambil murni sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan publik.

​”Masyarakat secara swadaya memilih menguruk jalan yang berlubang ini, Mas. Tujuannya sederhana, biar tidak semakin membahayakan pengguna jalan yang melintas,” jelas Saipul Kamis (18/12/2025).

​Nada kekecewaan juga datang dari Yanto, warga Maguan lainnya.

Ia menyoroti kondisi jalan yang banyak di wilayah Kabupaten Rembang, seperti Jalan Mojorembun-Meteseh dan jalan Kedungtulup-Krikilan.

Menurutnya, kondisi jalan saat ini sudah masuk dalam kategori tidak layak, terutama saat memasuki musim penghujan.

​“Sudah lama dibiarkan berlubang dan sekarang kondisinya tambah parah. Kalau hujan, lubang-lubang itu tergenang air, jadi tidak terlihat dan sangat berbahaya. Padahal, jalan ini setiap hari dilewati anak-anak sekolah dan pekerja,” ungkap Yanto.

​Yanto mendesak agar pemerintah tidak kaku dalam urusan birokrasi anggaran.

Ia berharap ada langkah taktis seperti perawatan rutin atau tambal sulam darurat, jika memang anggaran besar belum tersedia dalam APBD tahun ini.

BACA JUGA :  BBWS Segera Realisasikan Pembuatan Tanggul Penahan Banjir di Juwana

​”Seharusnya pemerintah lebih responsif terhadap kondisi perawatan jalan yang berlubang, sebelum kerusakannya tambah parah. Setidaknya dilakukan perawatan dulu kalau memang APBD belum ada anggarannya, jangan menunggu ada korban jiwa,” tegasnya.

​Jalan penghubung Rembang-Pati via Maguan merupakan jalur alternatif yang sangat padat.

Kerusakan di titik ini tidak hanya menghambat mobilitas ekonomi warga, tetapi juga menjadi potret buruk infrastruktur perbatasan.

​Mereka berharap aksi swadaya ini menjadi sentilan bagi instansi terkait, baik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTaru) Kabupaten Rembang maupun Provinsi untuk segera turun tangan melakukan perbaikan permanen sebelum kerusakan meluas ke titik lainnya.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini