Pesisir Pantai Kedung Darurat Abrasi, Enam Desa Terancam

waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Jun 2025 10:57 0 63 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Pesisir Pantai Kedung saat ini masuk dalam darurat abrasi dan perlu penanganan cepat.

Hingga saat ini, terdapat enam desa di Kecamatan Kedung yang terancam abrasi.

Saat ini, enam desa yang teridentifikasi rawan tenggelam akibat abrasi antara lain, Desa Tanggultlare, Kalianyar, Panggung, Bulak Baru, Kedungmalang, dan Surodadi.

Bahkan, dua di antara enam desa itu kini sudah dalam kondisi parah yakni daerah Tanggultrale dan Bulak Baru.

Saat ini, jarak Dukuh Tlare Desa Tanggultlare dari bibir pantai sekitar 200 meter.

“Desa Tanggultrale dan Bulak Baru berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan berpotensi hilang,” ujar Bupati Jepara Witiarso Utomo saat kunjungan, kemarin.

Sementara di Desa Surodadi, persisnya Dukuh Bandengan ada sekitar 170 KK. Saat ini kondisi air laut sudah berada persis di belakang permukiman warga.

“Kita tinjau langsung dan kita ajukan ke pemerintah pusat, agar ada perhatian khusus. Kita butuh sabuk pengaman pantai agar dua desa ini tidak hilang,” sambungnya.

Bupati juga menyebutkan bahwa usulan pembangunan sea wall atau tanggul laut yang direncanakan sampai Jepara untuk menangani masalah abrasi tersebut.

“Mudah-mudahan segera masuk dan direalisasikan oleh pemerintah pusat. Estimasi anggaran masih kita hitung, mungkin satu hingga dua minggu ke depan sudah ada angka pastinya,” tambahnya.

Petinggi Desa Tanggultrale, Kosnadi, mengungkapkan bahwa ancaman abrasi di wilayahnya bukan hal baru.

“Abrasi mulai terasa sejak tahun 1988. Dahulu ada dukuh yang berjarak dua kilometer dari bibir pantai, namun kini sudah terkena abrasi dan direlokasi. Waktu itu sekitar 150 KK dipindahkan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Gagas Lomba Kebersihan Pasar Tradisional Hingga Kecamatan

Saat ini, jarak dukuh terdekat ke bibir pantai tinggal sekitar 200 meter. Jika tidak ada penanganan serius, diperkirakan dalam 10 tahun ke depan, Dukuh Tlare akan tenggelam sepenuhnya.

“Tanggultrale dihuni 250 KK dengan total 750 jiwa. Kami berharap ada penanganan khusus seperti pembangunan pagar pantai atau pemecah gelombang agar abrasi bisa dikendalikan,” tandas Kosnadi.

Penanganan abrasi di wilayah pesisir utara Jepara, khususnya di wilayah Kecamatan Kedung, harus menjadi perhatian bersama, termasuk pemerintah pusat.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini