dirgahayu ri 80

Pancasila Bukan Hanya Dokumen Historis, Tapi Jiwa Bangsa 

waktu baca 3 menit
Senin, 2 Jun 2025 14:23 0 156 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menggelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Kantor Bupati.

Upacara dipimpin Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar, Senin (2/6/2025).

Membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi, disampaikan bahwa Hari Lahir Pancasila, kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945,” ungkap Hajar.

Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, mari renungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar keberagaman Indonesia.

Pancasila mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.

“Kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,”ucap Gus Hajar.

Pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045.

Salah satu yang paling fundamental adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

Kita menyadari, kemajuan tanpa arah ideologis mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.

Di era globalisasi dan digitalisasi, kita juga menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial.

BACA JUGA :  Misteri Pohon Beringin di Tengah Embung Maguan, Antara Mitos Mbah Yuyu Rumpung dan Berkah untuk Petani

“Melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan,”terangnya.

Dalam ruang digital, bangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan.

Pancasila harus menjadi  panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya.

Perangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong-royong.

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita.

Jika ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.

“Marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa, dan bernegara,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, telah diserahkan SK Pensiun per 1 Juni 2025 secara simbolis kepada Drs. Fatkurrahman, MM, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Surana Kepala Bidang Damkar pada Satpol PP dan Damkar.

Selain itu, Juga Pengukuhan Paskibraka 2024 menjadi Purna Paskibraka yang ditandai dengan pengalungan slempang secara simbolis kepada Arkananta Weka Abi Praya dan Reni Saniya Anggraeni.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini