PATI – Mondes.co.id | Diduga depresi berat, seorang kakek asal Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, nekat mengakhiri hayat dengan cara tak wajar.
Kakek berusia 61 tahun itu, ditemukan gantung diri di kamar mandi rumahnya dalam keadaan tak bernyawa, Minggu (4/5/2025).
Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi melalui Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan, mengatakan korban berinisial SYT.
“Berdasarkan informasi yang dihimpun dari saksi-saksi, kejadian pertama kali diketahui oleh Sugiyono (54), tetangga korban,” ujarnya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, Sugiyono bermaksud menjenguk korban. Namun setibanya di rumah, ia mendapati pintu kamar mandi terbuka dan melihat SYT sudah dalam keadaan tergantung dengan tali tampar berwarna kuning.
Melihat hal itu, Sugiyono spontan berteriak-teriak minta tolong kepada warga sekitar. Parno (52), warga lainnya yang mendengar hal itu, segera datang ke lokasi.
“Keduanya kemudian menghubungi perangkat desa dan Babinkamtibmas, yang selanjutnya meneruskan informasi tersebut ke Polsek Sukolilo,” ungkap Kapolsek.
Petugas kepolisian dari Polsek Sukolilo yang dipimpin oleh Bawas, KSPK, bersama dengan tim Reskrim, Intel, dan tim medis dari Puskesmas Sukolilo 1 segera tiba di TKP untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan medis.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, diketahui bahwa jenazah berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi badan 160 cm dan berat 60 kg.
“Pada leher korban ditemukan bekas lilitan tali tampar berwarna kuning,” ucap Kapolsek.
Selain itu, terdapat pendarahan di alat vital korban. Namun, tim medis tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
“Dari pemeriksaan, penyebab kematian korban adalah kekurangan oksigen akibat jeratan tali di leher. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar dua jam sebelum ditemukan,” sebutnya.
Dari pemeriksaan tim medis, diketahui informasi bahwa korban sebelumnya menjalani operasi prostat, yang kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab depresi hingga melakukan tindakan bunuh diri.
Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan mengungkapkan, pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut pihak manapun.
Hal tersebut juga dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani oleh pihak keluarga.
“Kami telah melakukan olah TKP dan menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dan membuat surat pernyataan tidak akan menuntut,” terang AKP Sahlan.
Ditambahkan, atas kejadian ini, petugas mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar dan segera mencari bantuan profesional jika ada indikasi depresi atau keinginan untuk bunuh diri.
Editor: Milaa Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar