JEPARA – Mondes.co.id | Mendapati laporan dari nelayan Karimunjawa terkait kondisi dermaga Nyamplungan, Ketua Dengan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara Agus Sutisna langsung bergegas meninjau lokasi tersebut.
Dikatakan, dermaga nelayan Nyamplungan di Kepulauan Karimunjawa kondisinya memang memprihatinkan.
Terbuat dari kayu, kerap rusak dihajar ombak. Dermaga ini dibangun secara swadaya oleh nelayan setempat.
Agus Sutisna pun langsung menindaklanjuti aspirasi nelayan Nyamplungan, Karimunjawa yang mengusulkan perbaikan dermaga.
Agus langsung menyampaikan persoalan Dermaga Nyamplungan ke Bappeda Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, juga berkomunikasi dengan Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kita sudah teruskan ke para pihak. KKP punya progam Penataan Kampung Nelayan Maju (Kalau), jadi kita dorong agar bantuan sarana dan dermaga untuk nelayan Nyamplungan ini bisa direalisasikan,” kata Agus, Senin (20/1/2025).
Sekretaris Perkumpulan Nelayan Karya Lestari Pantai Nyamplungan Muh Kayat mengatakan, ada 50 nelayan yang menambatkan perahunya di dermaga kayu yang dibangun sejak dua tahun lalu itu.
Karena terbuat dari kayu, rata-rata tiap enam bulan sekali, dermaga itu mengalami kerusakan.
Kayu penyangga dermaga ada yang terseret ombak, papan pijakan kaki ada yang rapuh, bolong, dan lain sebagainya.
Jika dermaga dalam kondisi rusak, maka nelayan menambatkan perahunya di batang pepohonan yang ada di pinggir Pantai Nyamplungan.
Persoalannya, jika perahu tak ditambatkan di dermaga, maka nelayan harus turun ke air dan berjalan hingga tepi pantai.
Di perairan tepi pantai hidup ikan Ripo yang berduri tajam. Jika terkena manusia, luka akibat duri ikan itu bisa bertahan 2 hingga 3 bulan.
Selain itu, perahu yang tak ditambatkan di dermaga, lebih mudah terbawa arus saat ombak besar menerjang Pantai Nyamplungan.
“Dari sisi keselamatan nelayan maupun keamanan perahu lebih riskan jika menambatkan perahu di pohon tepi pantai. Tapi kalau dermaga rusak mau bagaimana lagi. Dermaga ini satu-satunya di Nyamplungan, jadi memang sangat vital untuk nelayan,” kata Kayat.
Nelayan Nyamplungan, kata Kayat butuh dermaga yang permanen. Itu sangat membantu nelayan Nyamplungan yang memang mengandalkan hidup dari mencari iklan di laut.
Kayat berharap, dermaga yang permanen itu bisa segera dibangun, baik dari anggaran APBD Jepara atau sumber lainnya.
“Istilahnya kami ngudoroso langsung. Semoga bisa dicarikan solusinya,” harap Kayat.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar