JEPARA – Mondes.co.id | Hujan deras mengguyur Jepara sepanjang hari. Tidak hanya itu, kondisi di Perairan Jepara juga tidak bersahabat.
Akibatnya, penyeberangan Jepara-Karimunjawa dan sebaliknya terhenti pada Jumat (6/12/2024).
Belum tahu pasti kapan pelayaran kembali dibuka.
Setidaknya, dua kapal penyeberangan dari Pelabuhan Kartini, gagal berangkat ke Karimunjawa.
Terpaksa, para penumpang harus menunda keberangkatan akibat gelombang tinggi.
Berdasarkan surat pengumuman Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Tanjung Emas Stasiun Radio Pantai GMDSS Jepara, tinggi gelombang di perairan Karimunjawa bagian barat KMA dan bagian timur KMA serta sekitarnya, sekitar 1.25-2.5 meter.
Diimbau kapal agar berhati-hati ketika berlayar di area tersebut.
Kepala Seksi Kepelabuhan Dinas Perhubungan (Dishub) Jepara, Lutfi Fuadi mengatakan, dua kapal penyeberangan ke Karimunjawa pagi tadi gagal berlayar, yaitu Kapal Express Bahari 1C dan KMP Siginjai.
Dia menyebutkan, berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tinggi gelombang di jalur penyeberangan tersebut antara 1.25-2.5 meter.
”Tapi informasi yang kami terima, di tengah gelombangnya sekitar tiga meter dengan kecepatan di atas 20 knots. Akibatnya pelayaran dibatalkan,” jelas dia.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan pelayaran akan kembali dibuka.
Saat ini masih menunggu informasi terbaru dari BMKG dan Syahbandar setempat.
”Kita tunggu informasi lanjutannya. Sekarang ombaknya di pinggir ini juga cukup tinggi,” ujar dia.
Dari kejadian ini, sebanyak 157 calon penumpang kapal batal ke Karimunjawa.
Selain itu, pengiriman beras Badan Urusan Logistik (Bulog) yang diangkut KMP Siginjai juga batal terlaksana.
Sebelumnya, beras tersebut akan digunakan untuk pasar murah di Karimunjawa.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar