dirgahayu ri 80

RSUD Rembang Siaga Hadapi Lonjakan Kasus DBD Anak

waktu baca 2 menit
Kamis, 5 Des 2024 16:32 0 216 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Rembang tengah bersiap siaga menghadapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak-anak.

Dalam tiga bulan terakhir, jumlah pasien anak yang dirawat karena DBD di rumah sakit ini mengalami peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan data yang dihimpun, pada bulan September lalu, RSUD Rembang mencatat sebanyak 24 kasus DBD anak.

Angka ini terus meningkat hingga mencapai 46 kasus pada bulan Oktober dan 49 kasus pada bulan November.

Bahkan, hingga tanggal 5 Desember 2024, sudah ada 10 kasus baru yang ditangani.

“Melihat tren peningkatan ini, kami telah menyiapkan ruangan khusus untuk pasien anak penderita DBD. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan ketersediaan tempat tidur bagi semua pasien, berapa pun jumlahnya,” tegas Tabah Tohamik, Kasi Humas RSUD Rembang.

Peningkatan kasus DBD ini membuat ruangan perawatan anak di RSUD Rembang mulai penuh.

Meski begitu, sejumlah pasien kecil telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Salah satunya adalah Marselo (11) yang telah menjalani perawatan selama 6 hari.

“Anak saya mengalami demam tinggi, mual, dan sakit kepala yang sangat mengganggu. Beruntung, setelah mendapat perawatan di sini, kondisinya sudah membaik,” ujar Sulistiyanto, ayah Marselo.

Meningkatnya kasus DBD ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya pencegahan.

Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin, menjaga kebersihan lingkungan, serta menggunakan kelambu saat tidur adalah beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan.

BACA JUGA :  Yakin Bertahan di Liga 2, CEO Persipa Janji Carikan Dana Tambahan untuk Tim

Selain faktor cuaca dan musim penghujan yang sering dikaitkan dengan peningkatan kasus DBD, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap lonjakan kasus di Rembang.

Pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan, perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan DBD.

Selain itu, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap program-program yang telah dilaksanakan.

Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan DBD. Masyarakat perlu dilibatkan aktif dalam kegiatan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Peningkatan kasus DBD pada anak-anak di Rembang merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dari semua pihak.

Dengan meningkatkan kewaspadaan, melakukan upaya pencegahan yang efektif, dan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, diharapkan kasus DBD dapat ditekan dan angka kesakitan serta kematian akibat penyakit ini dapat menurun.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini