PATI – Mondes.co.id | Kabid Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati Gunawan mengatakan, jika produksi padi di Pati saat ini mengalami penurunan drastis.
Dikalkulasikan olehnya, penurunan produksi padi ini sebesar 5,15 persen. Padahal, Kabupaten Pati sendiri ditarget harus surplus padi setidaknya 0,2 persen setiap tahunnya.
“Target kita harus naik 0,2 persen dari tahun sebelumnya. Tetapi sejak 2022 ke 2023 itu justru ada penurunan produksi sebesar 5,15 persen. Maka kita harus bersama-sama untuk meningkatkan,” ujarnya, Selasa (2/7/2024).
Penurunan produksi padi ini dikatakannya lantaran banyak sawah di sepanjang Sungai Silugonggo yang kerap tergenang banjir saat musim penghujan.
Bahkan, penurunan produksi ini dikarenakan pada Musim Tanam (MT) 1 lantaran banjir, dan gagal panen akibat kekeringan di MT 2 di sebagian wilayah Pati.
Sehingga Gunawan berharap, banjir tidak kembali menerjang lahan pertanian, sehingga tak mempengaruhi hasil pertanian.
Untuk itu, Gunawan mendorong kepada Petugas Penyuluh Pertanian atau PPL yang ada di setiap Kecamatan, untuk bisa memberikan penyuluhan kepada para petani. Salah satunya adalah dengan beberapa inovasi, seperti adanya penggunaan obat pertanian dengan teknologi nano yang sekarang ini mulai dikembangkan.
“Desa dan PPL harus berperan aktif agar produksi bisa meningkat. Pati kan salah satu penghasil beras di Jawa Tengah. Karena musim kemarau di MT 2 ini, membuat sebagian besar petani mengalami gagal panen,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar