JEPARA – Mondes.co.id | Pagelaran Wayang kulit semalam suntuk menjadi tradisi wajib yang harus dipentaskan saat Pesta Lomban. Tahun ini lomban jatuh pada, Rabu (17/4/2024).
Kegiatan wayang kulit ini dilaksanakan pada Selasa (16/4) malam di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujung Batu, menjelang prosesi pelarungan.
Tradisi ini merupakan salah satu yang wajib dipentaskan sebelum pelarungan kepala kerbau. Bahkan saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, tradisi Wayang kulit masih tetap dilaksanakan, meski dengan segala keterbatasan.
“Waktu jaman Covid-19 dulu wayang kulit dan larungan tetap dilaksanakan. Tapi dengan pembatasan,” ungkap Anjar Jambore Widodo, yang pernah menjabat sebagai Lurah Ujung Batu saat itu.
Diceritakan, Wayang kulit hanya dipentaskan beberapa menit saja untuk membatasi kerumumunan. Begitu juga saat pelarungan, hanya beberapa orang yang ikut dan itu pun dengan prorokol ketat.
“Saat pandemi sangat berbeda dengan saat ini. Yang bisa disaksikan oleh ribuan orang secara langsung,” kata Anjar, hari ini.
Tahun ini, Wayang kulit dibuka oleh Sekda Jepara Edy Sujatmiko, dengan didampingi para pejabat terkait. Sementara tahun ini menghadirkan dalang Ki Tugino dan Ki Ranu Bimo Surono dengan lakon “Lakon Pendowo Tani”.
Sebelum kegiatan wayangan berlangsung, diadakan ziarah makam Cik Lanang dan Mbah Ronggo, yang menjadi sesepuh di wilayah tersebut.
Sekda Jepara mengucapkan terima kasih banyak atas berlangsungnya pesta lomban yang rutin setiap tahun.
“Wayang kulit ini semalam suntuk, semoga terkabul semua hajat masyarakat Jepara dan syukur alhamdulillah para nelayan diberikan rezeki melimpah, hasil laut banyak, dan dapat berkah dari Allah,” kata Edy Sujatmiko.
Tak lupa, Sekda mendoakan masyarakat Jepara sejahtera dan Jaya semua, serta terhibur atas pesta lomban kali ini.
“Dengan pagelaran wayang kulit ini semoga bisa memberikan hiburan, tontotan sekaligus tuntunan,” pesan Sekda Jepara.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar