Merasa Dirugikan, Perangkat Desa Karangtengah akan Adukan Oknum Wartawan ke Dewan Pers

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Seorang perangkat Desa Karangtengah, Kecamatan Panggul, Trenggalek merasa dirugikan dan difitnah atas pemberitaan salah satu media online pada 3 April 2024.

WD (41) yang merupakan kaur umum tersebut mengatakan jika oknum wartawan sebagai penulis, dinilai tidak mematuhi kode etik jurnalistik (KEJ).

Baca Juga

2 tahun  lalu

Petani Tlanakan Meninggal Kesetrum di Pagak

958 mondes

Dirinya pun, berencana mengadukan kasus ini ke Dewan Pers agar diberikan keadilan. Pasalnya, beberapa kalimat terkesan menghakimi dan tanpa ada proses klarifikasi.

“Saya merasa, isi pemberitaan tidak sesuai fakta dan bahkan ada kesan jika saya sebagai PK (Pelaksana Kegiatan) sudah dihakimi serta dinyatakan bersalah,” ungkap WD, Senin (8/4).

Padahal, masih kata dia, oknum wartawan itu belum pernah bertemu ataupun komunikasi dengannya secara langsung.

Baca Juga

4 bulan  lalu

Pastikan Kendaraan Wisata di Trenggalek Aman, Puluhan Bus Diperiksa

487 Heru Wijaya

Apalagi, di situ (dalam pemberitaan) mencatut pula nama beberapa pejabat di inspektorat Kabupaten Trenggalek.

“Sekali saja, saya tidak pernah menyebut nama pejabat inspektorat. Kok ditulis seperti itu, kan masuk unsur fitnah juga,” imbuhnya.

Lantaran tak terima dengan isi tulisan tersebut, WD berencana menggandeng praktisi hukum untuk melaporkan wartawan dimaksud ke Dewan Pers.

Mengingat, dampak pemberitaan itu sangat besar, terutama kepada keluarga serta kredibilitasnya sebagai aparatur desa.

“Kalau memang benar seperti itu, saya siap mempertanggungjawabkan, akan tetapi jika tidak kan saya sangat dirugikan. Semestinya, wartawan itu dalam bekerja ya harus profesional sesuai SOP mereka,” pungkas WD.

Sebelumnya, salah satu media online telah memberitakan terkait pekerjaan perbaikan jalan cor di Desa Karangtengah, Kecamatan Panggul.

Pembangunan tersebut dianggap tidak sesuai dengan RAB. Namun, PK sebagai salah satu narasumber yang disertakan dalam tulisan merasa tidak pernah dimintai klarifikasi. Bahkan, sempat disebut-sebut mencatut nama salah satu pejabat inspektorat Trenggalek.

Editor: Mila Candra