PATI – Mondes.co.id | Beberapa tanggul yang rusak di Kabupaten Pati belum dapat diperbaiki tahun ini. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mengajukan permohonan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk mengatasi masalah tersebut.
Akhir-akhir ini, Kabupaten Pati dilanda bencana banjir yang cukup signifikan, terutama di wilayah Kecamatan Dukuhseti.
Salah satu kejadian mencolok adalah kerusakan tanggul Kali Kernen di Desa Tegalombo, Kecamatan Dukuhseti, yang menyebabkan banjir bandang dan memutus akses menuju Kabupaten Jepara.
Selain itu, beberapa tanggul lainnya juga mengalami kerusakan, termasuk tanggul di Sungai Simo, Sani, Pandean, Slungkep, Gajihan, dan Sungai Sat, serta tanggul di Desa Angkatan Lor.
Meskipun demikian, tanggul-tanggul yang mengalami kerusakan sedang diperbaiki sementara menggunakan sandbag untuk menutup kebocoran tersebut.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, antisipasi pertama untuk menutup tanggul yang jebol dengan sandbag. Lalu ada material lain untuk digunakan menutup tanggul jebol, berupa bamboo dan tanah urug.
Nyatanya, tanah urug ini tak memungkinkan. Sebab ada permasalahan sendiri lantaran pengadaan tanah terbatas.
“Dalam kondisi seperti ini, yang menjadi kendala adalah pengadaan tanah. Mengambil tanah milik warga tidak selalu memungkinkan karena pemiliknya mungkin tidak memberikan izin. Sementara itu, jika mencoba untuk membeli tanah, desa mungkin tidak memiliki anggaran khusus untuk penanganan bencana,” ungkap pria yang kerap disapa Budi, Kamis, 22 Februari 2024.
Dalam menghadapi situasi yang serupa, disarankan agar desa setempat mempersiapkan diri dan berusaha agar dampaknya terhadap masyarakat dapat diminimalkan. Contohnya, melalui upaya pencegahan atau mitigasi bencana.
“Perlunya alokasi anggaran khusus untuk penanggulangan bencana di setiap desa. Dengan demikian, ketika terjadi kejadian, desa dapat mandiri dalam upaya perbaikan,” ujarnya.
Di lain pihak, Dinas Pekerjan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati sudah menganggarkan Rp2 miliar guna perbaikan tanggul.
Akan tetapi, perbaikan tanggul yang dimaksudkan belum menjadi plan perbaikan karena belum ada anggaran dana yang dialokasikan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Kabupaten Pati, Sudarno ketika dikonfirmasi.
”Kurang lebih Rp2 miliar. Penanganan tanggul jebol yang saat ini tak bisa mengalokasikan. Kalau terjadi saat ini kan, penganggarannya tahun depan berdasarkan usulan,” beber Darno sapaannya.
“Kami sudah usulkan ke BBWS terkait bencana. Memang untuk tahun ini (2024) belum ada realisasi,” sambungnya.
Kendati demikian, DPUTR Kabupaten Pati menilai rusaknya tanggul sudah diusulkan melalui BBWS demi bisa tercover anggarannya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar