Pelarungan Abu Sembahyang Klenteng Welahan ke Sungai, Dipercaya untuk Tolak Bala Banjir

waktu baca 3 menit
Kamis, 8 Feb 2024 16:47 0 729 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Ada yang menarik menjelang perayaan Imlek 2575 di Klenteng Welahan, Jepara. Usai membersihkan altar patung dewa, sisa hio atau dupa sembahyang hasil pembakaran selama setahun sebagian dilarung ke sungai. Hal ini dipercaya sebagai tolak bala atau penangkal bencana banjir.

“Sisa abu sembahyang dilarungkan ke sungai besar yang ada di wilayah Jawa Tengah untuk tolak bala bencana banjir,” ujar Ketua yayasan Klenteng Hian Thian Siang Tee Diky Sugandi, Kamis, 8 Februari 2024.

Diceritakan, jelang perayaan Imlek, umat Tridharma membersihkan klenteng  Welahan atau yang dikenal Hian Thian Siang Tee.

Bersih-bersih klenteng ini merupakan tradisi tahunan sebelum perayaan hari raya Imlek yang akan jatuh pada tanggal 10 Februari 2024.

Ratusan etnis Tionghoa pun dari berbagai daerah ikut berpartisipasi dalam prosesi bersih klenteng dewa langit, Hian Thian Siang Tee.

“Proses bersih klenteng ini selalu rutin dilakukan jelang perayaan Imlek 2575,” kata dia.

Sebelum membersihkan klenteng, umat Tridharma yang hadir berdoa terlebih dahulu kepada dewa obat, Hiang Thian Siang Tee sebagai tuan rumah untuk prosesi pembersihan klenteng.

“Setelah diijinkan dewa, maka seluruh patung dewa diturunkan dari altar persembahyangan, lalu dibawa keluar klenteng untuk dibersihkan,” kata dia.

Khusus untuk abu sisa dilakukan pengayakan dan dijemur, yang nantinya akan dimasukkan lagi dalam tempat abu untuk proses sembahyang.

Sementara sisa abu lainya akan dilarung di sungai besar yang ada di wilayah Jawa Tengah untuk tolak bala banjir.

BACA JUGA :  Kapolres Kudus Periksa Gawai Anggota, Cegah Judi Online, Sanksi Tegas Mengintai

“Ini tiap tahun kita lakukan. Semoga tahun ini tidak ada banjir,” katanya.

Tidak hanya itu, sebelum tahun 1965, patung arca kecil Klenteng Welahan yang terbuat dari emas pada musim wabah penyakit, diarak ke tempat wabah untuk menolak roh-roh jahat bersamaan dengan perayaan ulang tahun Klenteng.

Anehnya, banyak warga yang sedang menderita sakit langsung sembuh setelah peristiwa itu. Hingga saat ini, arak-arakan kongco atau dewa masih dilakukan hingga sekarang.

Saat ulang tahun klenteng, tidak hanya warga Tionghoa yang ada di Jepara saja, namun juga banyak warga Tionghoa yang datang dari Semarang, Kudus, Jakarta, dan kota-kota besar di Indonesia lainya.

Dirinya berharap, untuk peryaan Imlek di tahun naga kayu ini bisa berjalan lancar dan damai. Selain itu, juga di tahun politik ini warga Indonesia bisa saling bersama-sama meramaikan pesta rakyat dengan damai dan gembira.

“Semoga Pemilu kali ini berjalan lancar dan damai,” kata dia.

Wilayah Kecamatan Welahan memiliki dua klenteng, yakni klenteng Hian Thian Siang Tee (Dewa Langit)  dan Klenteng Hok Tek Bio (Dewa Bumi).

Di klenteng Hian Siang Tee sendiri ada lima patung dewa, yakni kong co Hian Thiang Siang Tee, Kong co Kwan Tee, Khong Hu Cu, Makco Kwan Im, dan sang Budha.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini