Luar Biasa! Artis dan Pejabat Antre Pesan Karya Seni Pelukis Pati yang Memanfaatkan Sampah Plastik

waktu baca 5 menit
Senin, 30 Okt 2023 11:39 0 1039 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Seorang pelukis berbakat sukses menciptakan karya seni luar biasa dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai media utamanya. Dalam perjalanan kreatifnya, pelukis ini sering menggambar tokoh-tokoh nasional yang menginspirasi banyak orang. Ia adalah Jafar Labib (42), seorang pria asal Desa Jepat Lor, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.

Ia mengawali karier melukis sejak 2016 silam. Pria kelahiran Rembang itu mampu menghasilkan banyak karya lukisan hanya dengan modal sarana di sekitarnya, dengan tekad menjaga agar lingkungan tetap lestari.

“Saya membuat lukisan terbuat dari sampah plastik, dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi karya lukisan. Dulu awalnya nyari sampah plastik sendiri di sekitar lingkungan tempat tinggal, dengan berjalannya waktu saya kerja sama dengan pemulung disabilitas. Motivasi saya adalah ingin bermanfaat bagi lingkungan dan bagi masyarakat,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, kemarin.

Lukisan yang ia buat pun dihasilkan dengan menggunakan alat dan bahan sederhana. Peralatan itu terdiri dari komputer, printer, gunting, gergaji potong. Serta bahannya terdiri atas sampah plastik yang dipilah, lem, pengkilap, triplek, dan tentunya kertas.

“Untuk modal sih relatif sesuai kebutuhan pesanan lukisan, sebulan kurang lebih Rp5 juta,” katanya.

Dalam seminggu, dirinya mampu menyelesaikan tiga lukisan. Bahkan tahun ini, dirinya telah menghasilkan ratusan karya seni lukis dari limbah plastik. Dari hobi melukisnya ini, lantas menjadi usaha yang mampu meraup pundi-pundi rupiah. Tak jarang, lukisannya kerap diorder oleh berbagai pihak.

Bahkan, karya seninya yang unik nan eksotis sering dilirik tokoh-tokoh papan atas, mulai dari artis, pejabat daerah, serta pejabat nasional. Belum lama ini, Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 & 2018-2023 Ganjar Pranowo, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Raffi Ahmad, dan Soimah membeli lukisan Jafar. Bahkan Raffi dan Soimah membeli dengan harga Rp10 juta.

BACA JUGA :  Sukolilo Terus Disorot Publik, Polsek Getol Gelar Patroli

“Tokoh nasional ada beberapa juga yang sudah pernah pesan. Selama ini yang paling mahal pernah dipesan Soimah dan Raffi Ahmad. Masing-masing ukuran sama yaitu 150 x 80 sentimeter, dengan harga Rp10 juta. Ada juga Menpora. Pernah juga kalau pejabat daerah yang pesan seperti Pak Haryanto (mantan Bupati Pati), Pak Saiful Arifin (mantan Wakil Bupati Pati), Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo), Wakil Gubernur Jateng (Taj Yasin Maimoen), dan beberapa Anggota DPR RI dan DPRD kabupaten maupun provinsi,” sebutnya saat diwawancarai.

Pria yang suka melukis figur-figur besar di tanah air tersebut juga selalu memperoleh kesempatan memajangkan karya di beberapa kegiatan besar nasional maupun internasional, baik offline maupun online. Pada bulan Agustus lalu, karya lukisannya ditampilkan di agenda Pameran Kreativesia oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Jauh sebelum itu, ia pernah diundang oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar ke kantor Kementerian LHK (KLHK) untuk mendemonstrasikan karya lukisannya.

“Awalnya ikut pameran-pameran lokal, sampai pameran internasional, baru-baru ini di bulan Agustus diundang di Pameran Kreativesia. Di 2019 pernah diundang Bu Menteri LHK, Bu Siti Nurbaya Bakar ke di kantor beliau sambil demonstrasi bikin lukisan di depan beliau,” ujarnya.

Tidak hanya itu, saking luar biasanya inovasi yang dihasilkan, karya lukisannya dipajang di acara internasional. Pada 2022 lalu, lukisan Jafar ditampilkan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Ia patut berbangga, mahakaryanya dikenali tokoh-tokoh pemimpin dunia.

“Pernah juga diundang pameran di KTT G20 tahun lalu di Bali. Tidak cuma saya tampilkan di saat acara pameran saja, saya juga selalu memanfaatkan media sosial Instragram dan YouTube untuk mengunggah hasil kerja keras ini,” ucapnya.

BACA JUGA :  Gudang Filet Ikan di Banyutowo Meresahkan, Legislatif Langsung Sikat

Dedikasi menjaga lingkungan serta memanfaatkan barang tak terpakai menjadi buah karya seni, mendapat jawaban berupa penghargaan Kalpataru. Pada 10 Oktober 2023, Jafar Labib menerima penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan.

Penghargaan tersebut dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Menurutnya, ini sekaligus menjadi penghargan pertamanya selama berkecimpung di dunia seni yang memadukan konsep ramah lingkungan.

“Atas karya ini, saya didaftarkan oleh pihak DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Pati di ajang Kalpataru 2023, saya pun mendapat penghargaan tersebut. Mungkin Pemprov Jateng melihat dedikasi saya dalam hal keprihatinan terhadap dampak sampah plastik kepada lingkungan. Sekaligus memanfaatkan sampah plastik menjadi karya lukis yang ekonomis,” terangnya.

Perlu diketahui, proses pembuatan karya seni tersebut butuh ketelitian dan kreativitas yang tinggi. Dirinya mengawali pembuatan lukisan dengan membersihkan sampah plastik terlebih dahulu, lalu dikeringkan. Kemudian, ia melakukan pemotongan dan dilanjutkan pengepangan.

Lebih lanjut, hasil kepangan dari sampah itu ditempelkan pada sketsa lukisan yang telah ia siapkan. Setelah itu, disemprot dengan pengkilap sebagai finishing. Terakhir, lukisan tersebut dibingkai dengan kaca.

Adapun waktu yang dibutuhkan melukis bergantung dengan ukuran. Jika ukuran 40 x 60 sentimeter ia butuh lima hari. Bila merancang lukisan berukuran 60 x 80 sentimeter, butuh tujuh hari. Apabila ukuran lukisan 100 x 75 sentimeter, Jafar Labib membutuhkan 15 hari.

“Lamanya waktu melukis sesuai ukuran, semakin besar semakin lama juga pengerjaanya. Ukuran mulai dari 40 x 60 sentimeter, sampai yang terbesar 244 x 122 sentimeter (pesanan Menpora Dito Ariotedjo),” sebutnya.

Sebagai informasi, baru-baru ini, Jafar Labib mendapat job pesanan dari Menpora Dito Ariotedjo. Menpora muda tersebut memesan lukisan ketiga calon presiden (Capres) 2024, dengan ukuran 244 x 122 sentimeter. Ukuran tersebut merupakan ukuran paling besar yang pernah dibuatnya.

BACA JUGA :  CSR Tak Masuk Pendapatan Asli Daerah, BPKAD Pati: Kewenangan Perusahaan

Bagi Jafar Labib, tak ada kendala berarti selama merancang lukisan dari sampah plastik. Ia akan mencoba lebih aktif menggencarkan publikasi karyanya di media sosial, serta memperluas pemasaran lukisan ke mancanegara.

“Tantangannya lebih memanfaatkan teknologi media sosial untuk memperluas pemasaran karya lukisan bahkan memperluas pemasaran lukisan ke luar negeri. Akun media sosial saya Instagram @tirem_gallery dan YouTube: Tirem Channel,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini