Tanggap Bencana Kekeringan, BPBD Pati Dropping Air 9 Tangki per Hari

waktu baca 3 menit
Kamis, 12 Okt 2023 14:34 0 488 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati terus melakukan penyaluran air bersih ke berbagai desa terdampak bencana kekeringan. Upaya tersebut dilakukan oleh BPBD Kabupaten Pati guna membantu masyarakat yang kekurangan persediaan air layak konsumsi.

Martinus Budi Prasetya yang merupakan Kepala BPBD Kabupaten Pati menyebutkan bahwa setiap hari pihaknya bersama kelompok masyarakat maupun jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyalurkan bantuan air bersih ke lokasi terdampak kekeringan. Dalam sehari, pihaknya mendistribusikan 9 sampai dengan 12 tangki bersih.

“Kami meringankan beban masyarakat terdampak kekeringan. Per hari 9 sampai 12 tangki kami kirimkan air bersih. Kami mengajak kelompok masyarakat, CSR, dan beberapa unsur lainnya,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Kamis, 12 Oktober 2023.

Pihak BPBD Kabupaten Pati sudah menginisiasi upaya dropping air bersih sejak 31 Juli 2023, yang mana saat itu Kabupaten Pati sudah mulai mengalami kekeringan yang luar biasa karena telah masuk musim kemarau. Setiap harinya, pihaknya menyalurkan air bersih ke empat desa.

“Kami sudah salurkan 600 tangki air bersih sejak 31 Juli lalu. Minimal per hari kami distribusikan air ke empat desa. Sedangkan bila ada bantuan air bersih dari CSR, kami tinggal ikuti aja membantu secara armada dan tenaga. Kadangkala PMI (Palang Merah Indonesia) juga melakukan hal yang sama, sehingga kami ikut terlibat membantu,” jelasnya saat diwawancarai di ruangannya.

Sebagai upaya pemenuhan H2O yang layak konsumsi, pihaknya tak mengalami kesulitan yang berarti. Menurutnya, warga Kabupaten Pati saling bahu-membahu membantu sesama jika ada yang butuh pertolongan, hal itu nyata ketika menjamurnya relawan membagikan air bersih setiap pekan.

BACA JUGA :  Hasil Tangkapan Ikan di Pati Anjlok, 4 TPI Tak Ada Aktivitas

Hanya saja, kendala yang dialami ada pada BPBD Kabupaten Pati. Pihaknya mengaku kekurangan armada tangki. Itu mengapa, ia berkolaborasi dengan berbagai pihak penyedia truk tangki. Sejauh ini, pihak-pihak tersebut konsisten membersamai kegiatan penyaluran bantuan air bersih.

“Kami memiliki tangki terbatas, kami hanya punya tiga, yang satu pun sedang direparasi. Makanya kami meminta bantuan ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati untuk pengadaan truk tangki beserta tenaganya,” ucapnya.

Seperti diketahui, sumber daya manusia (SDM) dari petugas BPBD yang mampu mengendarai truk tangki muatan volume air, cukup terbatas. Situasi tersebut membuat BPBD berkolaborasi dengan beberapa pihak selama menyalurkan bantuan tersebut

Ia menambahkan, saat ini ada 80 desa di 10 kecamatan yang mengalami dampak kekeringan di kota berjuluk Bumi Mina Tani.

“Tambahan info saat ini ada 80 dari 10 kecamatan yang mengalami kekeringan. Paling banyak di eks-Karesidenan Jakenan dan eks-Karesidenan Kayen,” sebutnya.

Sebagai informasi, Kabupaten Pati telah ditetapkan ke status tanggap darurat bencana kekeringan. Hal itu ditetapkan sejak 3 Oktober 2023 lalu saat rapat Penjabat Bupati Pati bersama Forkopimda.

“Kami perlu mengambil sikap, kaitannya dengan langkah-langkah tanggap darurat bencana ini dan banyak hal yang harus dilakukan,” kata Henggar usai rapat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini