Harga Melonjak, Berkah bagi Petani Jagung di Pati

waktu baca 3 menit
Senin, 18 Sep 2023 13:44 0 925 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kabar gembira bagi petani jagung di musim tanam ketiga (MT 3). Pasalnya, harga jagung mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut petani jagung asal Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Abdul Muhid, ada lonjakan harga jagung di tahun 2023. Ia menyebut, harga jagung dalam kondisi basah mencapai Rp4.700 per kilogram. Sementara harga jagung dalam kondisi kering tembus di angka Rp5.900 per kilogram.

Dibandingkan tahun 2022, harga jagung dalam kondisi kering R4.000 per kilogram, sedangkan jagung kondisi basah hanya Rp3.800 per kilogram.

“Harga jagung tahun ini naik. Sebelumnya Rp2.300 sampai Rp3.800 (basah) dan Rp4.000 (kering). Pada panen tahun ini Rp4.700 (basah) dan Rp5.800 hingga Rp5.900 (kering),” ujar Muhid saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, 18 September 2023.

Menurut Muhid, kenaikan harga jagung tahun ini disebabkan karena dua faktor. Pertama, memasuki musim kemarau kering yang menyebabkan kelangkaan hujan, sehingga daerah pertaniannya bebas dari banjir. Kedua, dikarenakan kondisi kemarau kering, lahan jagungnya tidak dihantui tikus.

Kondisi jagung di Kabupaten Pati jauh berbeda dari tahun lalu. Kini petani tanaman jagung dapat menghela nafas lega lantaran tidak ada binatang tikus serta banjir. Hal itu disebabkan dampak El Nino yang menyebabkan kawasan Bumi Mina Tani kekeringan.

Meski dilanda kekeringan, tetapi sumber air pengairan untuk lahannya tercukupi berkat beberapa bantuan dari pihak terkait. Yang terpenting, tanaman jagung di tahun ini mampu tumbuh dengan baik lantaran tidak ada lahan yang puso maupun terserang hama pengganggu.

BACA JUGA :  Rumah di Dukuhseti Terbakar, Diduga Akibat Charger HP Meleleh

“Kemarau dulu (2022) kan basah. Ada hujan yang menyebabkan ladang kebanjiran. Selain itu, tahun lalu marak hama tikus yang memakan jagung. Beda dari tahun ini yang tidak ada banjir dan tidak ada tikus,” ungkapnya.

Dirinya mulai melakukan panen sejak dua pekan yang lalu. Kini ia masih memanen tanaman jagung varietas 21 pioneer yang menjadi andalan petani setempat.

“Beruntung tahun ini ada lahan satu hektar lebih ini sudah saya tebas (panen). Minggu depan masih lanjut,” ucapnya.

Sejauh ini harga jagung cenderung fluktuatif di tingkat produsen. Pada minggu lalu, harga jagung dalam kondisi kering mampu tembus R6.300 per kilogram.

“Walaupun harga jagung minggu ini tak sampai Rp6.000, kami tetap bersyukur bisa meraup keuntungan. Kami berharap ke depan musim dan cuaca mendukung untuk petani jagung, apalagi kami masih tahap menyelesaikan panen yang belum tuntas,” ujar Muhid.

Perlu diketahui, harga jagung pipil kering di tingkat pasar tak jauh beda dibanding di tingkat petani. Menurut catatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, harga jagung di bulan September Rp7.000 per kilogram.

“Berdasarkan survei kami, harga jagung pipilan kering di pasaran Rp7.000 per kilogram. Itu terhitung sejak 13 September 2023 lalu,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini