PATI – Mondes.co.id | Petani tembakau di kota berjuluk Bumi Mina Tani senantiasa bersabar menghadapi situasi yang dihadapi saat ini. Pasalnya petani komoditas bernama latin Nicotiana tabacum tidak pernah memperoleh pupuk bersubsidi.
Menurut pengakuan Siswanto selaku Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Pati, petani tembakau membeli pupuk non subsidi. Hal itu memang sudah jadi konsekuensi karena pemerintah tidak mengalokasikan pupuk subsidi yang tepat untuk komoditas tembakau.
“Harga pupuk yang kami tebus ya normal soalnya gak ada pupuk subsidi khusus untuk komoditas tembakau,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Jumat 4 Agustus 2023.
Jika dibandingkan dengan asuransi pertanian, Siswanto bahkan lebih memilih bantuan pupuk subsidi saja. Ia mempertimbangkan keberadaan pupuk subsidi di komoditas tembakau sangat penting untuk merawat tanaman tersebut.
Menurut petani asal Desa Mojoagung, Kecamatan Pucakwangi itu, mengurus asuransi pertanian cukup rumit, dan membuat boros karena harus membayar premi.
“Kami mengusulkan tidak usah ada asuransi, karena bayar premi malah boros. Takutnya alurnya rumit, kuatirnya malah duit yang harus perbaikan bahan baku tidak maksimal yang merugikan kita sendiri,” tuturnya.
“Untuk asuransi misal ada, kalau bisa sepenuhnya di-cover sama DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). Mending pemerintah memikirkan untuk pengadaan bahan-bahan penunjang pertanian saja agar tanaman tembakau kami lebih terawat,” imbuhnya.
Sejauh ini, harga pupuk ZK yang menjadi andalan petani tembakau berkisar Rp220.000. Sedangkan, harga pupuk SP senilai Rp340.000.
Editor: Ahmad Harold
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar