Foto: Mahasiswa Fujian Polytechnic Norman University, Fujian, China mengikuti kegiatan pengenalan gamelan dan wayang di Joglo Langgar Srimuji, Langon, Jepara (Mondes/Dian) JEPARA – Mondes.co.id | Wayang kulit dan gamelan, menarik minat mahasiswa asal China untuk belajar.
Sabtu (13/12/2025), Universitas Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara mengajak sekaligus mengenalkan kesenian Jawa kepada mahasiswa luar negeri yang tengah mengikuti program student exchange.
Mahasiswa Fujian Polytechnic Norman University, Fujian, China, diajak belajar memainkan wayang kulit dan gamelan di Joglo Langgar Srimuji, Langon, Jepara.
Kepala Kantor Layanan Internasional Unisnu Jepara, Aprilia Liani Putri, mengatakan gamelan dan wayang merupakan warisan budaya Indonesia yang perlu dikenalkan ke seluruh penjuru dunia.
Sebab, mengandung banyak filosofi yang dapat dipetik nilainya dalam kehidupan.
“Ini program kolaborasi Unnes dengan Unisnu Ambasador yang diselenggarakan Kantor Layanan Internasional. Mereka (mahasiswa asal China) di Jepara selama tiga hari akan belajar dan bertukar ilmu,” ujar April.
Salah satu mahasiswa Polytechnic Norman University, Shao Meiting, mengatakan kesempatan mengenal dan memainkan wayang kulit merupakan pengalaman kali pertama.
Sebelumnya, Dia hanya tahu wayang dan gamelan dari internet.
“Jadi tahu cara memainkan wayang, bagus. Senang, ini baru pertama,” kata Shao Meiting dalam bahasa Mandirin.
Mahasiswa lainnya, Lin Jiaqi, mengatakan musik gamelan unik.
Musik gamelan juga enak dinikmati untuk semua kalangan, tidak hanya orang Jawa.
“Musiknya unik. Di China tidak ada. Enak didengarkan,” kata Lin Jiaqi usai mencoba memainkan Saron.
Mentor latihan gamelan dan wayang Joglo Langgar Srimuji, Sugiyarto, memyampaikan para mahasiswa dari luar negeri itu diajari cara memegang wayang kulit.
Kemudian menjalankan wayang kulit, sampai memainkan wayang kulit.
Selain itu, juga dikenalkan tokoh-tokoh pewayangan.
“Beruntungnya, teman-teman mahasiswa dari China ini mengambil jurusan Sastra Indonesia, jadi bahasa pengantarnya bisa memakai bahasa Indonesia. Diajari sebentar bisa langsung mengerti,” ungkap Sugiyarto.
Sebagai informasi, Joglo Langgar Srimuji dibuka untuk masyarakat maupun siswa yang ingin belajar wayang maupun gamelan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar