PATI-Mondes.co.id| Dewan Pendiri Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Pati (Pasopati) Sudir Santoso gerah dengan pembentukan Ketua Pasopati yang hingga saat ini terkesan diundur-undur.
Dirinya mewarning kepada pengurus Pasopati, apabila dalam minggu ke 2, September 2021, tidak segera dilaksanakan pemilihan Ketua Pasopati, maka akan diambil alih untuk dilakukan pemilihan Ketua Pasopati Kabupaten Pati.
“Masa tugas Ketua Pasopati yang dijabat Totok sudah selesai, jadi apa kesulitannya hingga kini belum dilaksanakan pemilihan, jangan sampai ini karena Bupati belum berkenan, lalu belum dilaksanakan pemilihan,” ungkapnya Rabu (18/8/2021).
Menurutnya, Bupati bukan pemilik Pasopati, sehingga tidak bisa mengintervensi organisasi Pasopati, justru sebaliknya Pasopati ini dibentuk untuk mengkritisi keputusan kinerja Bupati, agar terjadi check and balance.
“Jadi jangan salah, organisasi Pasopati ini bukan milik Bupati, dan apapun Bupati tidak bisa mengintervensi,” katanya.
Selaku pendiri Pasopati, Sudir menegaskan untuk memberi waktu kepada para pengurus Pasopati agar segera dibentuk Ketua Pasopati, apabila itu tidak dilakukan maka hal itu akan diambil alih, untuk pembentukan Ketua Pasopati Kabupaten Pati.
“Selaku pendiri, saya kasih waktu, sampai minggu kedua september, kalau tidak dilaksanakan maka saya akan panggil perwakilan tokoh-tokoh di 21 kecamatan, dan akan saya ambil alih, bila perlu akan saya biayai sendiri untuk melaksanakan pemilihan Pasopati, dan ingat, ini tanpa ada kepentingan politik,” tegas Sudir.
Disinggung soal belum adanya ADART, seperti yang diwacanakan oleh para Kades, Dirinya mengaku bahwa apabila ADART tidak ada, maka akan dibuatkan spiring komite, atau dibuat baru, dan kewenangannya ada di Musda.
“Silahkan dibuang yang lama, kita buat baru lagi, supaya kades baru juga bisa diajak saat musda, dibuat komisi dan komite untuk menyusun ADART, karena keputusan tertinggi pasopati itu di Musda,” pungkasnya.
(Hdr/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar