Warga Penerima BLT DD Desa Bakalan Teriak, Kades Beralasan Serapan Vaksin Kurang Maximal

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Des 2021 07:40 1 1064 mondes

PATI-Mondes.co.id| Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati masih belum tuntas diberikan. Pasalnya, hingga kini Pemerintah Desa (Pemdes) masih menunda pemberian BLT DD itu dengan alasan penerima bantuan belum melaksanakan vaksin.

Hal itu menjadikan warga desa penerima bantuan berteriak. Lantaran, tidak ada sosialisasi vaksinasi yang diberikan Pemdes Bakalan terhadap warganya. Tak hayal persoalan ini menjadikan polemik di masyarakat, karena sebelumnya tidak diberi tahu jika syarat pengambilan bantuan harus mempunyai sertifikat vaksin.

Dari informasi yang di himpun awak media ini, puluhan warga masih belum menerima bantuan tersebut karena terkendala belum di vaksin. Menurut keterangan salah satu warga penerima BLT DD, dirinya tidak bisa mengambil bantuan itu dikarenakan belum di vaksin.

“Saya tidak tahu jika penerima bantuan itu harus mempunyai syarat kartu vaksinasi. Apalagi tidak mendapat pemberitahuan atau sosialisasi sebelumnya. Sebagai warga tentunya akan mengikuti dan taat kepada peraturan, namun sebagai masyarakat awam jika tidak di beritahu mana saya ngerti mas,” terang warga saat ditemui awak media.

Sementara Kepala Desa (Kades) Bakalan Warsito saat dikonfirmasi melalui pesawat selulernya mengungkapkan, jika penundaan itu beralasan karena serapan vaksin di Desa Bakalan belum bisa maksimal. Jadi bantuan tersebut memang belum diberikan.

“Kami Pemdes tidak bermaksut ingin mempersulit warga, dalam mengambil BLT DD. Kami sudah anggarkan dan dananya pun ada. Hanya saja kami lakukan penundaan dikarenakan warga masih belum melakukan vaksinasi,” ungkap Kades Bakalan. Kamis (23/12/2021).

BACA JUGA :  Blusukan Pasar Tradisional, Kapolsek Cepu Ingatkan Warga Waspada Peredaran Upal

Soal sosialisasi Pemdes Bakalan sudah lakukan sejak bergulirnya program tersebut. Bahkan dari data yang dihimpun desa se-Kecamatan Dukuhseti, hanya Desa Bakalan yang belum maximal serapan vaksinasi ini.

“Kami mengakui serapan vaksin disini masih belum maximal. Ini perlu kesadaran masyarakat agar mau bervaksin, hal ini demi mendukung program Pemerintah pusat dalam menangkal penyebaran pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Lanjutnya, Pemdes Bakalan mengharap kesadaran masyarakat Desa Bakalan untuk antusias mengikuti program vaksinasi. Hal ini perlu dilakukan agar mempermudah pemdes dalam penyerapan vaksin yang mana saat ini masih dibawah 60%.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan pernah takut untuk divaksin, karena vaksin ini aman. Demi untuk memutus penularan Covid -19 supaya Indonesia kembali Normal,” tutupnya.

(Dn/Mondes)

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Ahmat yana
    3 tahun  lalu

    Ada unsur dananya dipakai.masak satu kecamatan sudah diberikan kok ada satu desa yang belum,ada indikasi penyelewengan.

    Balas
LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini