TRENGGALEK – Mondes.co.id | Beberapa warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek pertanyakan pembangunan di wilayahnya selama ini. Mereka mengeluhkan progres dari kinerja pemerintah desa (Pemdes) setempat setelah sekian tahun menempati posisi sesuai fungsi masing-masing.
Terutama, pasca pergantian Kepala Desa (Kades) Kamulan sejak awal tahun 2019 silam. Menurut pengamatan warga, memang belum terlihat hasil pekerjaannya. Secara khusus, pada pembangunan fisik pemeliharaan infrastruktur jalan lingkungan.
Pasalnya, hingga kini atas kerusakan-kerusakan yang terjadi belum terlihat ada perbaikan. Sehingga masyarakat benar-benar prihatin mengenai hal dimaksud.
“Jalan adalah sarana vital untuk aktivitas warga, utamanya perekonomian. Sehingga, wajib bagi pemerintah mulai dari pusat hingga desa untuk memperhatikan fasilitasi tersebut,” kata salah satu narasumber yang merupakan warga RT3, RW1, Desa Kamulan yang tidak mau disebut namanya kepada Mondes.co.id, Rabu (24/4/2024).
Menurut dia, sudah beberapa tahun sejak Kades Masruri dilantik (awal tahun 2019) memang tidak terlihat ada progres perbaikan jalan desa. Bahkan, kerusakan terbilang cukup parah pada akses jalur gang-gang lingkungan.
Hal tersebut bertolak belakang dengan harapan keseluruhan penduduk Desa Kamulan. Dipastikan, mayoritas masyarakat menginginkan pembangunan jalan jadi prioritas, guna mendukung peningkatan laju perekonomian.
“Ketika Kades baru terpilih dan dilantik, penduduk Desa Kamulan punya harapan besar. Akan muncul inovasi maupun peningkatan pembangunan di daerahnya, tapi sampai sekarang kok belum terlihat. Mestinya, sebelum melakukan kegiatan-kegiatan lain, diprioritaskan dulu perbaikan jalan-jalan di desa agar ekonomi warga bisa meningkat,” keluhnya.
Senada, Nur Huda, seorang penduduk lain pun menimpali. Sebagai tokoh muda, dirinya dahulu sempat memimpikan sosok pemimpin baru Desa Kamulan yang lebih konseptual. Akan tetapi, hingga kini prediksi itu bagai jauh panggang dari api.
“Dulu sempat punya mimpi kades baru yang lebih visioner dan konseptual, namun ternyata hingga saat sekarang kok belum terlihat perubahan itu,” ujar pemuda beralamat di RT25, RW4 itu.
Padahal, masih kata dia, ketika dana desa sudah digelontorkan oleh negara, selayaknya dapat terserap dalam kegiatan-kegiatan terstruktur, termasuk pembangunan fisik. Namun, hingga hampir tuntas periode pertama masa jabatan Kades, masih saja stagnan.
“Bagi saya ironis karena terkesan pembangunannya mandek. Tolak ukurnya kan bisa dilihat dari rusaknya jalan-jalan di wilayah Kamulan sini. Hampir belum tersentuh perbaikan, padahal anggaran desa yang ada mestinya bisa digunakan,” pungkas dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar