PATI-Mondes.co.id| Persipa Pati lolos 10 besar, walau sempat ada rumor tak sedap. Beredar kabar Persipa menunggak gaji pemain dan hampir tidak bisa berangkat ke Pekalongan ikuti Liga 3 Jateng kemarin.
Manager Persipa Pati Dian Dwi Budianto, tidak menepis kabar tersebut, disaat jadwal dan kompetisi sudah ada justru managemen Persipa kebingungan dengan anggaran yang minim.
“Iya betul, kita diambang kebingungan, setelah diresmikannya jadwal dan kompetisi oleh PSSI. Gimana tidak, uang dari APBD Rp 750 juta di bulan september saat pertengahan sudah habis,” ungkap Dian, Minggu (07/11/2021).
Dian menambahkan, tidak menentunya jadwal pertandingan yang membuat anggaran membengkak. Persiapan sudah dari bulan mei, untuk gaji pelatih, official pemain full dan mess. Belum mulai dari makan sehari-hari dan kebutuhan team setiap minggunya.
“Kita keluarkan dana uji tanding setiap minggu minimal satu kali saya sehari-hari menggunakan dana sponsor dan dana pribadi saya dan asisten manager Agung prasetyo,” imbuhnya.
Anggaran Persipa yang telah terkuras habis, akhirnya managemen mengadakan komunikasi dengan Pengurus Harian Persipa untuk mencari solusi bersama. Para pengurus menemui pembina Persipa H. Jhoni Kurnianto yang juga Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Pati. Selanjutnya untuk mengadakan rapat dengan KONI, Pengurus Persipa dan Managemen persipa.
Dalam rapat tersebut, menghasilkan solusi yang baik, anggaran- anggaran kejuaran PELTI yang terdapat di KONI akan di geser. Karena kegiatan itu dinilai tidak dapat di selenggarakan tahun ini, yang disebabkan pandemi dan PPKM level 3 masih berlaku.
Anggaran yang akan digunakan tersebut yaitu POKIR, saat itu di alokasikan ke PELTI senilai Rp 275 juta, sebelumnya untuk persiapan Persipa, saat itu sudah mengalihkan anggaran di KONI senilai Rp 100 juta. Pergeseran anggaran Rp 100 juta ini dari Pengurus Persipa yang sebelumnya akan digunakan untuk Persipa Junior.
“Alhamdulilah saya bisa membayar tunggakan gaji pemain di bulan oktober ini, dan juga menjadi modal kita berangkat ke pekalongan walaupun anggaran itu sangat mepet sekali,” ujar Dian.
Lebih lanjut, dengan bantuan support beberapa anggota Legeslatif daerah Pati, Provinsi, dan Pusat, serta dari Puskom Pati yang selalu mendukung dan berikan support, dan bebapa pengusaha dan perusahaan.
“Kami ucapkan terimakasih, atas supportnya, selain itu dari resimen patifosi juga memberikan bantuan sembako dan Uang dari dana #DiurusCahCah, dari support ini kita bisa menyambung nafas tapi kebutuhan team sangat banyak sekali,” ungkap Dian.
Tak hanya itu berkat Doa masyarakat pati, dan Restu Bupati Pati dan Wakil Bupati serta Ketua DPRD Ali Badrudin dan Pimpinan DPRD lain. Tak kalah dukungan, bahkan dari Suporter Persipa Pati Resimen Patifosi, serta dengan ketulusan pemain yang bisa menerima keadaan team dan rasa kebersamaan yang sudah terjalin hampir 5 bulan sehingga bisa lolos 10 besar.
“Alhamdulillah, semua solid, tahun ini kita Pecah telor yang selama 2 musim terakhir Persipa pati tidak pernah lolos 10 besar, target awal kita sudah terpenuhi semoga ke depan kita bisa memenuhi target selanjutnya amin,” ucap Dian.
Lebih lanjut Dian berharap, agar semua elemen masyarakat Pati terus mendoakan berjuangan Persipa. Yang kali ini masuk babak 10 Besar.
“Harapannya bantuan dari Perbankan, Perusahaan Swasta, dan tokoh – tokoh pati bisa memberikan support dan sponsornya untuk Persipa Pati, karena perjalanan kita masih panjang dan itu perlu dana yang sangat besar,” harapnya.
(Dn/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar