PATI – Mondes.co.id | Sesosok mayat perempuan tanpa identitas menggemparkan pesisir Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jumat (13/6/2025).
Titik penemuan mayat tersebut, tepatnya di rerimbun hutan mangrove.
Kapolsek Tayu AKP Aris Pristianto, mengatakan mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh dua nelayan yakni Suntoro (46) dan Sarjono (55) warga Keboromo.
“Mayat ditemukan pada akar bakau sekitar jam 05.15 WIB, awalnya mereka mengira mayat tersebut batang kayu atau sampah besar. Namun setelah didekati ternyata mayat,” ujarnya.
AKP Aris Pristianto menjelaskan, bahwa kedua nelayan itu segera menyadari penemuan mengerikan itu.
Tanpa membuang waktu, mereka bergegas kembali ke daratan untuk melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa Keboromo.
Informasi ini kemudian diteruskan dengan cepat ke pihak kepolisian sektor Tayu, memicu respons sigap dari aparat penegak hukum.
“Sekitar pukul 06.00 WIB, tim gabungan dari Polsek Tayu, Satuan Polairud, dan Unit Inafis Polresta Pati, tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan evakuasi,” terangnya.
Jasad perempuan tersebut kemudian segera dibawa ke instalasi kamar jenazah RSUD RAA Soewondo Pati untuk dilakukan visum luar.
Hasil pemeriksaan awal oleh dr Ida Dwi Winarni dari Puskesmas 1 Tayu mengungkap beberapa fakta.
“Mayat tersebut diperkirakan seorang perempuan berusia di atas 40 tahun dengan tinggi sekitar 160 cm,” rincinya.
Kondisi jasad sangat memprihatinkan, lantaran tidak ditemukan pakaian atau busana apapun yang melekat, mengindikasikan kemungkinan hanyut atau terendam dalam waktu lama.
Indikasi yang paling mencolok adalah kondisi fisik mayat yang telah mengalami pembusukan lanjut.
Diperkirakan, korban telah meninggal dunia lebih dari dua minggu sebelum ditemukan.
Beberapa bagian tubuh seperti kulit kepala yang terkelupas hingga terlihat tengkorak, serta kedua telapak tangan dan kaki yang hanya menyisakan tulang, menjadi bukti kuat lamanya jasad terendam air.
“Meskipun demikian, dalam pemeriksaan awal, tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban,” imbuhnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa kematian mungkin disebabkan oleh faktor lain seperti tenggelam atau sebab alamiah di laut, meskipun hal ini masih memerlukan pendalaman lebih lanjut.
Kemudian, ciri lain yang tercatat adalah gigi depan atas korban yang telah tanggal.
AKP Aris Pristianto menegaskan bahwa pihak kepolisian kini tengah berupaya mengungkap identitas “Mrs. X” ini.
“Selama 3×24 jam ke depan, jasad akan disemayamkan di RSUD Soewondo Pati, menunggu apabila ada keluarga atau pihak yang mengenali dan mencari keberadaannya,” pesannya.
Jika dalam kurun waktu tersebut tidak ada pihak keluarga yang melapor, maka jasad akan dimakamkan oleh pihak rumah sakit sesuai prosedur yang berlaku.
“Ini merupakan langkah terakhir untuk memastikan penanganan yang layak bagi jenazah tanpa identitas,” imbuhnya.
Polresta Pati mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri serupa, untuk segera menghubungi pihak kepolisian terdekat atau RSUD Soewondo Pati.
“Bantuan masyarakat sangat diharapkan untuk membantu proses identifikasi dan memberikan kepastian bagi keluarga yang mungkin tengah mencari,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar