PATI – Mondes.co.id | Penyuluhan kesehatan digelar oleh umat agama Buddha di Kabupaten Pati. Program ini merupakan bagian dari bakti sosial yang disasar untuk masyarakat, baik yang beragama Buddha maupun masyarakat umum lainnya.
Acara berlangsung di Vihara Dhamma Metta, Desa Bleber, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Selasa (21/5/2024) pada pukul 11.00 WIB.
Bentuk penyuluhan kesehatan berupa pencegahan penyakit jantung koroner dan sosialisasi pola hidup sehat.
Penyuluh Agama Buddha Kabupaten Pati, Jumi’ah menyebut, sebanyak 50 orang melakukan screening kesehatan pada hari ini.
Beberapa di antaranya memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat.
“Kalangan yang mendapat penyuluh kesehatan yakni umat Vihara Dhamma Metta dan masyarakat non Buddha di sekitarnya. Sasaran penyuluhan tidak terbatas untuk siapapun, termasuk yang bukan beragama Buddha,” tegasnya saat dihubungi Mondes.co.id.
Jumi’ah menyampaikan, penyuluhan kesehatan dapat diikuti oleh semua kalangan, baik yang penganut Buddha maupun yang tidak. Kategori usia yang dapat ikut mulai dari 18+, 30+, dan 40+.
“Acara diawali dengan penyuluhan pola hidup sehat, lebih tepatnya mengenai penyakit jantung pada pukul 11.00 sampai dengan 12.30 WIB. Lalu, dilakukanlah screening kesehatan yang dimulai 14.30 WIB,” ujar Jumi’ah.
Penyuluhan mengenai penyakit jantung disampaikan oleh narasumber Hardono, S. Kep, yang merupakan umat Vihara Dhamma Metta. Ia juga sekaligus donatur screening kesehatan.
Menurut pantauan, ditemukan banyak keluhan mulai dari gejala darah tinggi, gula darah tinggi, asam urat, dan kolesterol.
Tidak ada kendala apapun menurutnya selama kegiatan penyuluhan kesehatan. Sejumlah peralatan kesehatan pun lengkap untuk penanganan warga yang mengikuti screening.
“Tidak ada kendala. Alat-alat kesehatan, materi dan media penyuluhan ada kami siapkan,” ujarnya.
Tanpa perlu mengajak masyarakat datang ke tempat dilakukannya penyuluhan. Tanpa menunggu lama, para warga sudah mendatangi lokasi penyuluhan kesehatan tersebut, karena penyelenggara sudah mensosialisasikannya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar