JEPARA – Mondes.co.id | Femi Noviyanti, berbagi kisahnya tentang bagaimana olahraga lari telah menjadi penyelamatnya dari masalah emosional yang dialami.
Dulu, perempuan asal Jepara sering merasa cemas berlebih. Namun, sejak mulai rutin berlari sekitar setahun terakhir, dia merasakan perubahan yang signifikan.
Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini membuktikan bahwa olahraga lari tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat menjadi terapi yang efektif untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
Saat berlari, tubuh melepaskan endorfin yang dikenal sebagai hormon bahagia. Hormon ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
“Aktivitas fisik seperti lari dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang dapat memperbaiki suasana hati dan meningkatkan energi,” katanya, Selasa (22/10/2024).
Dia mengumpamakan, saat berlari, setiap langkah kaki yang diayunkan terasa seperti beban yang ditinggalkan.
“Jalanan menjadi saksi bisu atas segala kekhawatiranku. Dengan berlari, aku merasa bebas melepaskan segala emosi yang selama ini terpendam. Lari bukan hanya sekadar olahraga, tapi juga terapi yang paling mujarab untukku,” katanya.
Setahun terakhir, dia rutin berlari tiga kali seminggu.
“Sekitar setengah jam dalam satu kali lari,” tuturnya.
Untuk weekdays, dia berlari di sekitar rumah, tapi ketika weekend tiap hari bersama teman-teman di rute lari yang berbeda.
Dia juga sering mengikuti event lari, baik di Jepara maupun di luar daerah.
“Untuk kategori masih ikut yang 5 dan 10 kilometer. Yang terbaru ikut SHA Run For Solo untuk kategori 10K,” katanya.
Baginya, lari juga bentuk penghargaan untuk dirinya sendiri.
“Setiap kilometer yang kutempuh adalah bentuk penghargaan atas diriku sendiri. Dengan berlari, aku membuktikan bahwa aku mampu mengatasi segala rintangan. Rasa lelah dan sakit yang kurasakan saat berlari, sebanding dengan rasa puas dan bahagia yang kurasakan setelahnya,” ungkapnya.
Berlari bukan hanya tentang mencapai garis finish, tapi juga tentang perjalanan pribadi untuk menjadi lebih baik.
Dalam perjalanannya, dia juga bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan saling mendukung. Berbagi cerita dan pengalaman dengan sesama pelari juga membuatnya merasa lebih bahagia.
“Seiring berjalannya waktu, saya bertemu dengan teman-teman yang memiliki hobi yang sama. Kami saling memotivasi untuk mencapai tujuan masing-masing,” tuturnya.
Mengenai tips untuk memulai lari, Femi menyebut, mulailah perlahan, cari teman lari, temukan rute yang menarik, serta sambil mendengarkan musik yang dapat memotivasi diri.
“Tiap orang punya kemampuan berbeda. Nikmati prosesnya, konsisten, dan jangan menyerah,” imbuhnya.
Semoga apa yang dilakukan oleh Femi, bisa menjadikan inspirasi bagi kita semua. Tetap semangat berlari.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar